Energi Baru di Panggung Politik Bengkulu: Sukatno dan Perjalanan Panjang Menuju Pilwakot 2024

Energi Baru di Panggung Politik Bengkulu: Sukatno dan Perjalanan Panjang Menuju Pilwakot 2024-foto : bengkulu ekspres-

Dinamika politik di Kota Bengkulu mulai memanas seiring dengan makin dekatnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Salah satu topik hangat yang menjadi perhatian publik adalah pencalonan pasangan Dr. H. Dani Hamdani, M.Pd, dan Sukatno, M.Si, sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota Bengkulu yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Di tengah hiruk-pikuk politik tersebut, sosok Sukatno menjadi sorotan.

Pria sederhana yang kini dikenal dengan tagline "Energi Baru untuk Bengkulu" ini sebelumnya sempat disebut-sebut akan maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu.

BACA JUGA:RBMG Gelar Pelatihan SEO Member Bacakoran

Namun, pilihan politiknya jatuh pada Pilwakot, sebuah keputusan yang mencatatkan sejarah baru dalam peta perpolitikan di Provinsi Bengkulu.

Perjalanan Panjang Sukatno, Siapa sebenarnya Sukatno? ===Dr. H. M.Muslimin, SH, MH, Dirut RB Media Grup

Sukatno, Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara yang dibesarkan dalam keluarga sederhana.

Masa kecilnya dihabiskan di Girimulya, Bengkulu Utara, di mana ia menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 2 Girimulya, lalu melanjutkan ke SMPN 2 Girimulya dan SMA PGRI Girimulya.

Setelah lulus SMA, Sukatno melanjutkan pendidikannya ke Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) dan meraih gelar sarjana pendidikan. Ia kemudian meraih gelar magister dari Universitas Bengkulu (Unib).

Karier politik dan profesional Sukatno dimulai dari bawah, benar-benar dari nol. Pada tahun 1993, ia mengawali perjalanan kariernya sebagai office boy (OB) di Koran Harian Semarak.

Meski tugasnya tampak sepele, ia tidak segan untuk belajar dan bekerja keras. Sambil bekerja sebagai OB, Sukatno juga menjual koran demi menambah penghasilan.

Kerja keras dan ketekunan Sukatno menarik perhatian atasannya. Pada tahun 1994, ia diberi kesempatan untuk menjadi wartawan, sebuah peran yang digelutinya dengan penuh dedikasi.

Kariernya terus menanjak, hingga pada tahun 1996, ia diangkat menjadi Redaktur Harian Semarak.

Tag
Share