Luhut Marah-Marah, Prabowo Marah Besar, Gibran Idem

Ketua Umum Partai Golkar Periode 2024-2029 Bahlil Lahadalia. Artikel ini telah tayang di JPNN.com dengan judul "Luhut Marah-Marah, Prabowo Marah Besar, Gibran Idem", https://www.jpnn.com/news/luhut-marah-marah-prabowo-marah-besar-gibran-idem-foto :jpnn.com-

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Dahlan Iskan tampaknya masih penasaran dengan situasi dan dinamika politik belakangan ini, khususnya tentang Golkar dan UU Pilkada. 

Dalam tulisannya berjudul Sutradara Agung, kolumnis berusia 73 tahun itu bak sedang melacak siapa tokoh di belakang layar yang membidani lahirnya kegaduhan politik menjelang Pilkada 2024 ini. 

"Mencari siapa sutradara politik di balik akal-akalan belakangan ini sama sulitnya dengan mencari siapa Raja Jawa seperti yang dimaksud oleh Bahlil Lahadalia, ketua umum baru DPP Partai Golkar," tutur Dahlan.

Menurut Dahlan, dahulu, setiap ada keanehan politik selalu orang menuding Luhut Binsar Pandjaitan atau LBP sutradaranya. LBP sendiri sering bingung: "saya”? 

BACA JUGA:DPR Setujui PKPU Pilkada 2024, Ketua Komisi II: Kami Sudah Tepati Janji, Masyarakat Tak Perlu Ragu Lagi

Dahlan pun sibuk mencari siapa sutradara di balik layar sandiwara seputar Golkar dan UU Pilkada. 

"Sampai muncul humor politik terbaik tahun ini: sebesar-besar pohon beringin akan tumbang di tangan tukang kayu," tutur Dahlan dalam tulisannya.

Dalam penelusurannya, Dahlan justru menemukan siapa orang pertama yang menciptakan humor politik tersebut, yakni Muhammad Qodari, pemilik lembaga survei. 

"Saya pun bertanya kepadanya (Qodari): siapa sutradara agung akal-akalan politik belakangan ini? Dia tidak segera menjawab," tutur Dahlan.

BACA JUGA:Pekan Depan, Polisi Panggil Wanda Hara Terkait Dugaan Penistaan Agama

Dahlan lalu menelusuri kepada orang-orang dekat LBP.

"Mereka bilang, justru LBP marah-marah dengan manuver-manuver itu," tutur Dahlan. 

Dahlan si mantan Menteri BUMN itu pun lalu menghubungi orang-orang dekat presiden terpilih, Prabowo Subianto. 

"Sama, bahkan marah besar," tuturnya. Dahlan belum berhenti. "Lalu saya monitor kepada orang-orang dekat Mas Gibran. "Idem, justru marah dengan keadaan." 

Tag
Share