Dengan menghapus fitur "Like", X/Twitter mendorong pengguna untuk berinteraksi dengan cara yang lebih bermakna.
Pengguna didorong untuk meninggalkan komentar, membagikan postingan, atau memulai percakapan, daripada hanya menekan tombol "Like".
Hal ini dapat membantu menciptakan komunitas yang lebih positif dan suportif di platform, di mana pengguna merasa lebih bebas untuk mengekspresikan diri mereka tanpa rasa takut akan penilaian.
Fokus pada Konten yang Bernilai
Penghapusan fitur "Like" juga membantu mengalihkan fokus pengguna dari metrik popularitas seperti jumlah "Like" ke konten yang sebenarnya dibagikan.
Hal ini dapat membantu pengguna menemukan konten yang lebih menarik dan bernilai bagi mereka, daripada hanya mengikuti tren atau mengikuti apa yang disukai orang lain.
Pendekatan yang Berbeda
Keputusan X/Twitter untuk menghapus fitur "Like" mungkin tidak disukai oleh semua pengguna.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap platform media sosial memiliki pendekatannya sendiri untuk menciptakan pengalaman pengguna yang positif.
X/Twitter percaya bahwa penghapusan fitur "Like" akan menguntungkan pengguna dalam jangka panjang dengan melindungi privasi mereka, mengurangi tekanan sosial, dan mendorong interaksi yang lebih bermakna.
Kesimpulan
Penghapusan fitur "Like" di X/Twitter adalah langkah berani yang bertujuan untuk meningkatkan privasi pengguna, mengurangi tekanan sosial, dan mendorong interaksi yang lebih bermakna.
Meskipun beberapa pengguna mungkin merindukan fitur ini, banyak yang percaya bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk menciptakan komunitas online yang lebih positif dan suportif.(*)