RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) membukukan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 14,8% menjadi Rp 344,2 triliun pada Januari-Maret 2024, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 299,7 triliun.
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut, ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan serta kredit bermargin tinggi yang cukup diminati masyarakat.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, perseroan secara konsisten menjaga momentum pertumbuhan sejak tahun lalu yang didukung oleh penajaman strategi serta transformasi bisnis secara menyeluruh.
BTN juga telah melakukan rebranding logo pada kuartal I/2024 ini sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kualitas layanannya dalam rangka mencapai visinya, yakni The Best Mortgage Bank in South East Asia.
Baca Juga: BRI Ungkap 3 Fakta soal Video Viral Kasus Uang Raib Rp 400 Juta
“Pada tiga bulan pertama 2024, BTN mampu mencetak pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang membantu menggerakkan sektor perumahan di negara ini untuk bergerak. Hal ini tidak terlepas dari upaya perseroan menurunkan angka backlog perumahan dan menyediakan rumah yang layak bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kami berharap dapat terus menjaga momentum ini agar dapat memberikan nilai tambah bagi para stakeholders kami,” ujar Nixon saat Paparan Kinerja Keuangan Kuartal I/2024, pada Kamis (25/4).
Nixon menuturkan, kredit dan pembiayaan perumahan masih menyumbang porsi mayoritas sekitar 85% dari seluruh kredit dan pembiayaan yang disalurkan perseroan.
Selama kuartal I/2024, total kredit dan pembiayaan perumahan mencapai Rp 292,7 triliun naik 10,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 264,5 triliun.
Dari jumlah tersebut penyaluran KPR Subsidi masih menjadi yang terbesar mencapai Rp 167 triliun, naik 12,3% pada kuartal I/2024 dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 148,6 triliun.
Sedangkan KPR Non-Subsidi naik 11,2% menjadi Rp98,8 triliun dari Rp88,8 triliun di kuartal I/2023.
“Strategi kami membidik lebih banyak penyaluran KPR Non-Subsidi ke segmen menengah ke atas sudah mulai menunjukkan hasil. Untuk KPR dengan ticket size di atas Rp750 juta, pertumbuhannya mencapai 176,6% yoy pada kuartal I/2024, dengan total penyaluran mencapai Rp 1,05 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp380 miliar,” papar Nixon.
Untuk menjaga profitabilitas perseroan, BTN mendorong penyaluran kredit bermargin tinggi, yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ringan (KRING), dan Kredit Agunan Rumah (KAR). Selama tiga bulan pertama tahun ini, pertumbuhannya tercatat cukup pesat.
Penyaluran KUR BTN mencapai Rp 387 miliar, melonjak 78,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 217 miliar. Penyaluran KRING juga bertumbuh 30,7% yoy menjadi Rp572 miliar pada kuartal I/2024.
Sementara itu, perseroan menyalurkan KAR sebesar Rp525 miliar, meningkat 16,5% yoy. Di tengah pertumbuhan kredit yang pesat, BTN tetap menjaga kualitas kredit dengan baik.
Perseroan mencatat penurunan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross menjadi 3% pada kuartal I/2024, dari 3,5% pada periode yang sama tahun sebelumnya.