RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pada Rabu, 24 April, dunia kehilangan salah satu sosok yang sangat dihormati dalam industri kecantikan Indonesia. Mooryati Soedibyo, pendiri Mustika Ratu, meninggal dunia.
Kabar ini disampaikan langsung oleh Putri yang juga anggota putri wisnudara.
Menurut wisnudara, jenazah sang ibu akan disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, sebelum kemudian dibawa ke Tapos, Bogor.
Mooryati Soedibyo, atau yang akrab dipanggil Murati, telah menjadi inspirasi bagi banyak perempuan Indonesia.
BACA JUGA:BPOM Pastikan Es Krim Magnum Almond di Indonesia Tak Terkontaminasi Plastik & Logam
Ia memulai bisnis pembuatan jamu dan kosmetik skala kecil di garasi rumahnya pada tahun 1973.
Dibantu oleh kedua temannya, Murati menjalankan bisnis rintisan ini dengan penuh semangat. Meskipun mengalami banyak kendala dan tantangan, ia tidak pernah menyerah.
Akhirnya, pada tahun 1975, ia berhasil mendirikan Mustika Ratu. Hingga kini, PT Mustika Ratu telah berhasil memproduksi lebih dari 800 produk yang terdiri dari berbagai brand.
Ada empat brand yang berdiri di bawah naungan PT Mustika Ratu, yaitu Mustika Ratu, Mustika Putri, Bas, dan Ratumas.
BACA JUGA:Unilever Indonesia Angkat Bicara Soal Es Krim Magnum Almond yang Diduga Mengandung Plastik & Logam
Selain kesuksesannya dalam dunia bisnis, Mooryati Soedibyo juga aktif di dunia politik. Ia pernah menjabat sebagai wakil ketua MPR pada periode 2004 hingga 2009.
Mooryati adalah cucu dari Raja Kasunanan Surakarta, Paku Buwono X. Ayahnya, K.R.M.T.A Purnomo Hadi Ningrat, adalah seorang bupati Demak, sementara ibunya bernama Grajokusalbia.
Sejak kecil, Mooryati terbiasa merias wajahnya sendiri dan juga putri-putri Keraton setiap kali hendak menari untuk upacara atau ketika ada kunjungan tamu agung.
Warisan Mooryati Soedibyo tidak hanya terbatas pada produk-produk kecantikan yang diproduksi oleh PT Mustika Ratu.
Ia juga meninggalkan warisan berupa semangat pantang menyerah, ketekunan, dan kegigihan dalam menghadapi berbagai rintangan.