Maxy Academy, salah satu startup EdTech di Indonesia melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja sama (MoU) dengan Rubicon - sebuah perusahaan teknologi dari Polandia.
Penandatanganan itu diselenggarakan dalam acara Symposium “Role of Edtech and Science Towards Indonesia Emas 2045” yang berlangsung di kantor KADIN Indonesia, Menara Kadin, Jakarta. Acara dihadiri oleh jajaran tokoh penting, termasuk Her Excellency Beata Stoczy?ska (Duta Besar Polandia), Prof. Faiz Syuaib dari DIKTI, dan Mateusz Rybinski yang merupakan President EdTech Poland Foundation. Melalui kerja sama itu, Maxy Academy memperkuat kemitraan dengan perusahaan global yang berorientasi pada teknologi dan dampak positif dalam mendukung misi pemerintah untuk Indonesia Emas 2045 dan Sustainable Development Goals. CEO Eduexpert Company, Agnieszka Dziedzic, PhD, menyampaikan, “Hari ini kami menandatangani perjanjian kerja sama dengan distributor baru kami dari Indonesia – Maxy Academy. Kami, Eduexpert – penerbit Polandia yang bergerak dalam pembuatan materi multimedia dan produk untuk sekolah, universitas, guru, dosen, siswa, dan mahasiswa, berharap dapat menjalin kerja sama yang produktif dan erat dengan Maxy Academy". "Ini akan memungkinkan kami untuk menyediakan solusi interaktif modern dan inovatif kami kepada sekolah dan universitas di seluruh negeri," kata dia dalam keterangannya, Jumat. Maxy Academy, sebagai platform yang menyediakan upskilling dan job connector bagi mahasiswa universitas di Indonesia, telah menjalin kemitraan dengan lebih dari 130 universitas di Indonesia untuk program Kampus Merdeka dan Mitra DUDI (Dunia Usaha, Dunia Industri). Kerja sama dengan Rubicon memungkinkan Maxy Academy memberikan beasiswa kepada 1.000 mahasiswa Indonesia, membantu mereka untuk siap dalam perubahan zaman khususnya “future of work”. CEO Maxy Academy, Isaac Munandar, menyatakan, “Kami sangat bersyukur atas kesepakatan kerja sama ini dengan Rubicon. Kolaborasi ini akan membawa dampak lebih lagi bagi mahasiswa Indonesia dan seluruh komunitas Maxy, agar mereka dapat menjadi pemimpin bangsa". "Selain itu juga memperkuat hubungan antar negara, yakni Indonesia dan Polandia, khususnya dalam bidang Teknologi Pendidikan," tutup Isaac. (jp)
Kategori :