“Hard water, yang memiliki kandungan mineral lebih tinggi, dapat mengganggu lapisan pelindung kulit dan menghilangkan minyak alami kulit, sehingga menyebabkan kulit kering dan iritasi.”
Ia melanjutkan bahwa residu mineral pada kulit juga dapat menimbulkan jerawat.
“Residu yang tersisa dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Selain itu, ion mineral dapat menyebabkan kerusakan radikal bebas, kerusakan kolagen, dan penuaan kulit.”
Lantas, apakah lebih baik menggunakan air dalam kemasan untuk cuci muka? Menurut Dr. McGuiness, “tidak.”
Meskipun menggunakan air dalam kemasan memungkinkan kamu mengendalikan pH dan juga faktor kandungan mineral (hard water atau soft water) dibandingkan dengan air keran, “saat ini belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa air kemasan memberikan manfaat nyata.”
Selain itu, menggunakan air dalam kemasan juga butuh biaya lebih dibandingkan air keran.
Dr. McGuinesss juga menambahkan bahwa sebagian besar orang penggunaan air keran tidak membahayakan kulit.
“Meskipun pH, hardness, dan suhu air dapat memengaruhi kulit, faktor-faktor ini mungkin lebih memengaruhi orang-orang tertentu daripada yang lain,” imbuhnya.
Contoh golongan yang sensitif terhadap penggunaan air tertentu seperti mereka yang memiliki jenis kulit sangat sensitif dan memiliki eksim.
Kalau kamu mengalami kedua kondisi kulit tersebut, Dr. Lin menyarankan air terbaik yang digunakan untuk mencuci muka adalah air keran yang difilter dengan temperatur cukup hangat (lukewarm).
Alat penyaring air bisa digunakan pada keran, efektif dan mudah diakses untuk mengurangi kontaminan air dan meningkatkan kesehatan kulit, tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.