2. Tidur Berkualitas Mendukung Sistem Detoks Otak
Selain menjaga hidrasi dan pola makan, tidur yang cukup juga krusial.
Saat tidur, otak membersihkan limbah metabolik dan racun melalui sistem glymphatic yang aktif di malam hari.
Orang yang bad quality sleep-nya berisiko tinggi mengalami penurunan fungsi kognitif, stres, dan penyakit jantung.
CDC dan berbagai penelitian merekomendasikan tidur setidaknya tujuh jam per malam untuk mendukung proses ini.
Kebiasaan seperti mematikan perangkat digital sebelum tidur dan menjaga rutinitas waktu tidur bisa membantu meningkatkan kualitas istirahatmu.
3. Olahraga Ringan untuk Mendukung Sekresi Keringat
Olahraga bukan hanya soal kebugaran, tapi juga membantu detoksifikasi lewat keringat.
Keringat membawa racun keluar dari tubuh bersamaan dengan air.
Rekomendasi aktivitas fisik dari CDC setidaknya 150–300 menit per minggu bisa jadi pilihan efektif.
Selain itu, olahraga merangsang metabolisme dan meningkatkan sirkulasi darah ke organ utama seperti hati dan ginjal.
Dengan proses ini, tubuh lebih efisien dalam memproses serta membuang zat sisa metabolisme.
4. Fokus pada Makanan Antioksidan dan Superfood
Buah dan sayur yang kaya antioksidan sangat penting dalam detoks alami.
Antioksidan membantu melawan radikal bebas dan memperbaiki sel tubuh.
Healthline menyebutkan bahwa buah beri, sayur cruciferous, bawang putih, teh hijau, kunyit, jahe, jeruk, dan anggur dapat mengaktifkan enzim detoksifikasi tubuh.