Pada dasarnya, serum dibuat dengan aroma ringan atau bahkan tanpa bau yang menyengat.
Namun, jika setelah beberapa waktu aromanya berubah menjadi lebih tajam, asam, atau bahkan tengik, ini bisa menjadi sinyal serum sudah mulai rusak akibat oksidasi atau kontaminasi.
Perubahan aroma ini seringkali menjadi indikator bahwa ada reaksi kimia atau masuknya bakteri ke dalam serum.
Jika dipaksakan untuk tetap digunakan, serum seperti ini berisiko menyebabkan iritasi kulit, bahkan infeksi ringan, apalagi jika diaplikasikan langsung ke wajah.
3. Tekstur Serum Mengental
Selain warna dan bau, tekstur serum juga bisa menjadi petunjuk yang penting untuk diperhatikan.
Jika teksturnya mulai berubah menjadi lebih kental, terasa lengket, atau bahkan muncul gumpalan, bisa jadi ini menandakan kandungan serum sudah terdegradasi akibat oksidasi atau reaksi lain di dalam kemasan.
Selain tidak efektif, tekstur yang berubah ini bisa menyulitkan proses penyerapan oleh kulit.
Bahkan, serum yang terlalu kental atau menggumpal berpotensi menyumbat pori-pori dan akhirnya menyebabkan masalah kulit baru, seperti jerawat.