Obat untuk diabetes melitus ini bekerja lebih cepat. Durasi efeknya pada tubuh juga lebih pendek dari pada obat golongan sulfonilurea.
Repaglinide dan nateglinide adalah contoh dari obat golongan meglitinide.
Sementara itu, salah satu efek samping yang muncul dari minum obat golongan meglitinide adalah gula darah rendah dan penambahan berat badan.
3. Metformin (biguanid)
Obat diabetes golongan biguanid salah satunya, yakni metformin.
Metformin merupakan obat kencing manis generik yang paling sering diresepkan dokter untuk pasien diabetes tipe 2.
Metformin bekerja menurunkan produksi glukosa di hati dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
Setelah mengonsumsi metformin, tubuh bisa menggunakan insulin lebih efektif dan glukosa lebih mudah diserap oleh sel-sel di dalam tubuh.
Obat metformin generik untuk kencing manis tersedia dalam bentuk pil.
Metfomin juga memiliki efek samping seperti mual, diare, dan penurunan berat badan.
Namun, efek samping tersebut bisa hilang ketika tubuh mulai beradaptasi dengan penggunaan obat diabetes ini.
4. Inhibitor DPP-4 (gliptin)
Inkretin merupakan hormon di saluran pencernaan yang bekerja memberi sinyal pada pankreas untuk melepaskan insulin ketika kadar gula darah naik.
Inkretin yang dihasilkan tubuh pada akhirnya akan dinonaktifkan oleh enzim DPP-4.
Seperti diketahui, inhibitor dipeptidil peptidase-4 (inhibitor DPP-4) atau dikenal juga dengan golongan gliptin adalah obat generik untuk diabetes melitus.
Obat gliptin ini bekerja dengan cara menghambat enzim DPP-4 sehingga inkretin tubuh akan dapat bertahan lebih lama.