Facebook Pro, 3 Alasan Mengapa Penggunanya Dinilai Mengganggu!

Minggu 08 Jun 2025 - 10:28 WIB
Reporter : Miya Diosi
Editor : Reni Apriani

Ketika media sosial dikuasai oleh generasi tua, tentu saja gaya candaan yang dihadirkan, tidak lagi relate dengan generasi yang lebih muda.

Gaya candaan yang terkesan kaku, atau bahkan terlalu dipaksakan inilah, yang pada akhirnya menuntun kebanyakan pengguna Facebook Pro untuk membuat konten receh absurd mereka.

Lagi pula, dari jenis generasi yang sama pun, masih banyak yang tidak setuju atau bahkan marah dengan konten-konten receh dan absurd ini.

Reaksi yang mereka berikan terhadap konten-konten seperti ini, kebanyakan mengandung komentar negatif, atau bahkan hujatan.

Berbeda dengan Instagram atau terlebih TikTok, di mana konten receh absurd masih banyak diterima, karena memang audiensnya, adalah anak muda yang sedang berusaha mencari jati diri atau hiburan sesaat dari konten yang diaksesnya.

2. Inspirasi Konten Mereka, Kebanyakan Berasal dari TikTok

Tidak ada yang bisa memungkiri, bahwa TikTok adalah aplikasi yang kebanyakan dihuni oleh pengguna absurd. 

Konten-konten joget sederhana, hanya menampilkan muka atau bahkan bersifat sensual (memberikan goyangan pinggul atau, maaf, bokong), disertai dengan backsound 10 detik, sudah cukup untuk membuat penggunanya terkenal.

Mendapatkan  banyak followers maupun views.

Tidak jarang juga, TikTok melahirkan banyak influencer dadakan, yang kemudian diundang ke berbagai acara televisi di Indonesia.

Karena inilah, TikTok seringkali dijadikan sebagai inspirasi konten kebanyakan influencer lainnya, di Instagram, Facebook atau media sosial lainnya.

Nah, kesempatan untuk mendapatkan "dopamin" seperti inilah, yang juga ingin dirasakan oleh generasi-generasi tua, pemilik akun Facebook Pro. 

3. Konten Tidak Bermutu Lebih Mudah untuk Dikreasikan

Alasan ketiga mengapa kebanyakan pengguna Facebook Pro itu mengganggu, adalah karena konten tidak bermutu, lebih mudah untuk dikreasikan.

Apalagi, mereka sudah melihat kesuksesan nyata dari konten tidak bermutu tersebut, dari kebanyakan TikTokers.

Tanpa perlu belajar tentang apa itu content marketing, cara pembuatan content pillar, storytelling, pengambilan gambar yang bagus, atau cara editing konten yang baik, dan lain-lain, mereka sudah punya peluang besar untuk jadi terkenal dan memperoleh banyak cuan.

Kategori :