JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Film terbaru yang berjudul Para Perasuk akhirnya merilis first look alias tampilan perdana.
Karya produksi Rekata Studio karya penulis dan sutradara Wregas Bhanuteja itu membagikan penampakan para pemeran dalam adegan fenomenal.
Adapun Angga Yunanda, Bryan Domani, dan Chicco Kurniawan tampil dengan alat musik masing-masing.
Angga Yunanda dengan terompet tradisional, Bryan Domani dengan alat perkusi, dan Chicco Kurniawan tampak kalem memakai gitar.
Sementara itu, para pemeran lain, seperti Maudy Ayunda terlihat dalam sebuah adegan yang eksentrik, tidak sadarkan diri, seperti dalam kondisi trance.
Selanjutnya Anggun dengan mikrofon seperti tengah merapalkan mantra namun masih dengan aura rockstar.
Tokoh Indra Birowo dengan matanya yang menyiratkan kepiluan sembari mengendarai motor galon, dan Ganindra Bimo yang menunjukkan sebagai sosok berkuasa.
“First look akan memberikan petunjuk tentang transformasi karakter di film ini, yang belum pernah dilihat oleh penonton sebelumnya di film-film lainnya. Semoga kami bisa mempersembahkan sebuah karya yang membawa kebaruan dan sesuatu yang fresh dan turut mendorong perkembangan perfilman Indonesia," ungkap penulis dan sutradara, Wregas Bhanuteja.
Film Para Perasuk memiliki judul internasional yaitu Levitating.
Karya yang diproduseri oleh Siera Tamihardja, Iman Usman, dan Amalia Rusdi itu menjadi ko-produksi Indonesia, Singapura, dan Prancis.
Sebelumnya, film Para Perasuk memenangkan hibah pasca-produksi melalui program Spring 2025 Post-Production Grants dari Purin Pictures, Thailand.
Purin Pictures merupakan organisasi film fund yang mendukung sinema independen di Asia Tenggara.
Pada akhir tahun lalu, Para Perasuk mendapat penghargaan CJ ENM Award pada ajang Asian Project Market yang menjadi rangkaian Busan International Film Festival (BIFF) 2024.
Para Perasuk dibintangi para pemeran berbakat di antaranya yakni Angga Yunanda, Anggun, Maudy Ayunda, Bryan Domani, Chicco Kurniawan, Indra Birowo, dan Ganindra Bimo.
Film bergenre drama supernatural itu bakal mengikuti cerita di sebuah desa yang masyarakatnya menganggap kerasukan roh menjadi suatu kepuasan dan kesenangan bersama.