RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Setelah sempat mengalami penurunan harga, harga kopi di Kabupaten Lebong kembali naik dalam sepekan terakhir.
Saat ini, harga kopi sudah menembus angka Rp 72 ribu per kilogram, setelah sebelumnya sempat anjlok hingga Rp 60 ribu per kilogram.
Kenaikan harga ini disambut antusias oleh para petani yang mengandalkan kopi sebagai sumber penghasilan utama.
Bahar (55), seorang pengepul kopi di Lebong Tengah, membenarkan adanya tren kenaikan harga tersebut.
Baca Juga: Mediasi Bangun Jalan Baru Buntu, Pemilik Lahan Tetap Patok Rp 100 Ribu Per Meter
Menurutnya, harga kopi memang fluktuatif, namun dalam sepekan terakhir ada lonjakan signifikan sebesar Rp 12 ribu per kilogram.
"Sekarang harga kopi sudah kembali di angka Rp 72 ribu per kilo. Sebelumnya sempat turun cukup jauh," ujar Bahar.
Namun, Bahar mengingatkan bahwa tidak semua kopi dihargai dengan nominal tersebut. Ia menjelaskan bahwa harga tertinggi hanya berlaku untuk biji kopi yang sudah kering.
Sementara itu, kopi yang masih basah akan dibeli dengan harga lebih rendah karena masih harus melalui proses penjemuran untuk menghindari risiko jamur dan kerusakan.
"Kalau kopinya masih basah, jelas tidak bisa kami beli dengan harga sama. Perlu dijemur dulu agar tidak merugikan kami sebagai pengepul. Tapi kalau sudah kering, kami siap ambil dengan harga tinggi," tambah Bahar.