MUI dan Ormas Islam Tolak Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

Kamis 10 Apr 2025 - 21:54 WIB

Sementara KH Cholil Nafis, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Muhammad Cholil Nafis, yang juga Rais Syuriah PBNU menilai evakuasi warga Gaza justru bisa memperkuat pengusiran warga Gaza dari tanahnya sendiri.

Ia menegaskan bahwa solusi utama adalah menghentikan invasi ‘Israel’, bukan memindahkan rakyat Gaza.

“Saya tidak setuju evakuasi warga Gaza ke Indonesia karena masalahnya bukan warga Gaza tapi karena ‘Israel’ yang menyerang dan tak patuh perjanjian. Maka ‘Israel’ yang dihentikan menyerangnya. Apa ada jaminan mereka warga Gaza yang keluar bisa balik lagi? Bukankah mereka sengaja dikeluarkan untuk memasukan ‘Israel’ ke Palestina,” ujarnya melalui akun Instagramnya.

Menurut Cholil Nafis, apa yang dikemukakan ini adalah fakta. Buktinya banyak warga Palestina sendiri tidak bisa kembali ke tanah airnya. “Kalau itu yang akan dievakuasi anak-anak dan orang tua bukankah diobati di tempat terdekat itu lebih baik. Sebagai muslim dan manusia tentu kita simpati dan empati kepada warga Palestina tapi caranya bukan mereka dijauhkan dan dikeluarkan dari negerinya,” ujarnya.

Mengeluarkan mereka dari negerinya apalagi ke tempat yang jauh dengan dalih apapun malah akan memuluskan invasi ‘Israel’ ke Gaza. “Terbukti Tanah Palestina makin hari terus mengecil karena dijajah dan dirampas ‘Israel’,” katanya.

Sementara itu, ia juga mengabarkan, MUI terus berupaya menggalang dana guna membantu Palestina lewat program “Membasuh Luka Palestina 2025”. Alhamdulillah sejauh ini berhasil mengumpulkan dana Rp 4 miliar selama Ramadan.

Ketua panitia Abdul Jabbar menyatakan, penggalangan dana akan terus berlanjut hingga Palestina merdeka. MUI menegaskan dukungan penuh bagi perjuangan rakyat Palestina melalui aksi nyata.

Belum lama ini Presiden RI, Prabowo Subianto menegaskan bahwa pihaknya siap memfasilitasi proses evakuasi warga Gaza ke Indonesia. Hal tersebut disampaikan melalui pers yang disiarkan melalui kanal YouTube @SekretariatPresiden.

“Kami siap mengevakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapapun yang boleh pemerintah Palestina dan pihak-pihak yang terkait disitu mereka ingin dievakuasi ke Indonesia, kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk mengangkut mereka. Kita memperkirakan mungkin jumlahnya sekitar seribu orang untuk gelombang pertama,” ujarnya.

Namun, pelaksanaannya sangat bergantung pada persetujuan dari semua pihak terkait. Untuk mendapatkan dukungan atas rencana ini harus melawat ke lima negara di Timur Tengah. Negara-negara yang akan dikunjungi antara lain Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Jordania. (net)

Kategori :