Muhammadiyah Dukung Penurunan Angka Kasus TBC

Rabu 26 Feb 2025 - 23:09 WIB
Reporter : Amri Rakhmatullah
Editor : Reni Apriani

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Muhammadiyah Kabupaten Lebong menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari upaya mendukung program prioritas kesehatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong, khususnya dalam menurunkan angka kasus Tuberculosis (TBC).

Mengusung tema "Peran Muhammadiyah Mendukung Pemerintah RI dalam Eliminasi TBC di Kabupaten Lebong", kegiatan ini berlangsung di Aula Hotel Dinda Ceria, Kelurahan Pasar Muara Aman, Kecamatan Lebong Utara.

Acara ini menghadirkan tiga pemateri utama, yakni Kepala Dinas Kesehatan Lebong, Rachman, M.Si., Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Lebong, dr. Zuldian, serta Dewan Pakar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Agus Widianto.

Turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebong, Mustarani, S.H., M.Si., serta perwakilan Tim Penanggulangan TBC Kabupaten Lebong.

BACA JUGA:Bappeda & Tim Transisi Sinkronkan Visi Misi Bupati dengan RPJMD

Ketua Panitia FGD sekaligus Majelis Pembantu Kesehatan Umum dan Pelayanan Sosial Muhammadiyah Lebong, Ujang Sutrisno, S.Sos.I., menegaskan bahwa Muhammadiyah terus berperan aktif dalam bidang kesehatan guna mendukung program eliminasi TBC.

"Muhammadiyah sebagai organisasi sosial berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. Selain penyuluhan, kami juga melakukan pendampingan pengobatan pasien serta memberikan bantuan sosial bagi penderita TBC," ujarnya.

Menurutnya, langkah-langkah ini merupakan bagian dari semangat Fastabiqul Khairat atau berlomba dalam kebaikan, yang menjadi prinsip utama dalam gerakan sosial Muhammadiyah.

Dalam pemaparannya, dr. Zuldian mengungkapkan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua di dunia dalam jumlah kasus TBC, dengan kontribusi sekitar 10% dari total kasus global menurut data WHO tahun 2023.

"Di Kabupaten Lebong sendiri, pada tahun 2024 tercatat sebanyak 229 kasus TBC yang terkonfirmasi bakteriologis dan klinis. Sementara di Provinsi Bengkulu, jumlah kasus yang ditemukan sepanjang tahun 2023 mencapai 1.809," jelasnya.

Lebih lanjut, dr. Zuldian menjelaskan bahwa kelompok yang berisiko tinggi tertular TBC meliputi orang yang tinggal serumah dengan pasien TBC, individu yang sering berinteraksi dengan penderita, lansia, pasien HIV, penderita diabetes melitus, serta anak-anak.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lebong, Rachman, M.Si., menekankan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan deteksi dan penanggulangan kasus TBC.

"Tahun 2024, Dinkes Lebong mendapatkan penghargaan dari Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu sebagai kabupaten dengan temuan kasus TBC tertinggi di provinsi ini. Ini membuktikan bahwa sistem deteksi dini kita berjalan dengan baik, dan ke depan kita akan terus mengoptimalkan langkah-langkah pencegahan serta pengobatan," tuturnya.

Menutup kegiatan FGD, Sekda Kabupaten Lebong, H. Mustarani Abidin, S.H., M.Si., memberikan apresiasi terhadap inisiatif Muhammadiyah dalam membantu pemerintah mengatasi permasalahan TBC.

"Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini dan akan menyampaikan hasil diskusi kepada Bupati dan Wakil Bupati serta OPD terkait. Kami berharap sinergi yang baik antara pemerintah dan organisasi sosial seperti Muhammadiyah dapat mempercepat penurunan angka kasus TBC di Lebong," ujarnya.

Kategori :