Tertinggi Dalam 47 Tahun, Ini Alasan Harga Kopi Melonjak Tajam

Jumat 14 Feb 2025 - 10:50 WIB
Reporter : Miya Diosi
Editor : Miya Diosi

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Harga kopi melonjak tajam, mencapai level tertinggi dalam 47 tahun terakhir.

Dipicu oleh kekhawatiran terhadap pasokan kopi global, terutama dari Brasil dan Vietnam.

Dalam laporan pasar Bloomberg, harga Arabika tercatat naik hingga 3,9 persen, mencapai puncaknya sejak 1977 dengan lonjakan 70 persen sepanjang tahun ini.

Penyebab utama kenaikan harga adalah kekeringan parah di Brasil pada awal tahun, yang mengkhawatirkan prospek produksi kopi negara tersebut.

BACA JUGA:Gratis! Cara Warung Pengecer Daftar Menjadi Sub Pangkalan Penyalur Elpiji 3 Kg

Vietnam, penghasil kopi Robusta terbesar, juga mengalami masalah serupa.

Musim hujan yang datang terlalu awal merusak potensi panen setelah periode kekeringan di wilayah penghasil kopi utama.

Brasil dan Vietnam adalah dua negara penghasil kopi terbesar di dunia.

Brasil mengekspor sebagian besar Arabika, sementara Vietnam memimpin pasar kopi Robusta yang lebih murah.

Laporan Bloomberg menyebutkan, lonjakan harga ini mulai dirasakan konsumen karena para penjual di sepanjang rantai pasokan menaikkan harga dan mengurangi diskon untuk melindungi margin keuntungan mereka.

Nestlé SA, perusahaan kopi terbesar dunia, mengumumkan pada November bahwa mereka akan menaikkan harga dan mengecilkan kemasan produk.

Langkah ini diambil untuk mengurangi dampak dari harga biji kopi yang lebih mahal, sejalan dengan rencana Capital Markets Day mereka yang bertujuan mempercepat pertumbuhan.

Carlos Mera, analis Rabobank, menambahkan selain kekhawatiran tentang hasil panen Brasil pada musim 2025-2026, ada faktor lain yang memengaruhi pasar kopi global.

Salah satunya adalah ketidakpastian mengenai mulai berlaku peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR) dan lonjakan penjualan ke Amerika Serikat menjelang kemungkinan tarif perdagangan di bawah pemerintahan Trump.

Harga Arabika tercatat naik 2,6 persen, mencapai USD3,17 per pon di New York, menuju kenaikan harian keenam berturut-turut.

Kategori :