Menguji efek MSG pada tikus dengan cara menyuntikkannya langsung dalam jumlah besar, bukan mengonsumsinya seperti manusia.
Menggunakan dosis MSG yang jauh lebih tinggi dibandingkan konsumsi normal sehari-hari.
Tidak mempertimbangkan faktor lain yang bisa menyebabkan gejala serupa, seperti kandungan natrium yang tinggi dalam makanan.
Sebaliknya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa MSG sebenarnya tidak memiliki efek negatif yang signifikan jika dikonsumsi dalam jumlah wajar. Bahkan, MSG dapat membantu mengurangi konsumsi garam karena memberikan rasa umami yang kuat tanpa meningkatkan kadar natrium secara berlebihan.
Sumber MSG dalam Makanan Sehari-Hari
MSG secara alami terdapat dalam berbagai makanan yang sering dikonsumsi, seperti:
Tomat
Keju parmesan
Jamur
Daging sapi
Kacang-kacangan
Namun, stigma negatif terhadap MSG lebih banyak ditujukan pada makanan olahan, terutama makanan cepat saji dan camilan kemasan yang sering kali mengandung MSG dalam jumlah tinggi.
Padahal, banyak makanan alami juga mengandung glutamat tanpa menimbulkan kekhawatiran yang sama.
Kesimpulan: MSG Tidak Berbahaya Jika Dikonsumsi dengan Bijak
Berdasarkan penelitian ilmiah terkini, MSG tidak berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam batas yang wajar. Mitos tentang Chinese Restaurant Syndrome lebih banyak didasarkan pada kesalahpahaman dan bias dalam penelitian lama.
Sebagai bagian dari pola makan sehat, penting untuk mengontrol konsumsi MSG seperti halnya dengan bahan tambahan makanan lainnya. Jika Anda merasa sensitif terhadap MSG, cobalah mengurangi asupannya dan perhatikan bagaimana tubuh bereaksi.