JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pengamat politik Ubedilah Badrun menilai pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak menghasilkan keputusan politik.
"Belum akan menghasilkan keputusan politik yang bermakna karena baru pertemuan pertama setelah Prabowo dilantik sebagai Presiden," kata Ubed sapaan akrab Ubedilah Badrun, Jumat (17/1).
Namun, kata aktivis prodemokrasi itu, pertemuan Prabowo-Megawati memiliki dampak terhadap psikologis dinamika politik elite.
"Terutama, elite yang memiliki relasi atau pernah memiliki relasi pada kedua tokoh tersebut seperti mantan presiden dan para ketua umum partai," kata Ubed.
Selain itu, kata dia, psikologi politik publik juga akan dinamis jika pertemuan Prabowo-Megawati benar-benar terlaksana.
Sebab, selama ini publik, terutama kader PDIP, menaruh harapan dan kecemasan terkait keadilan hukum dan ekonomi di Indonesia selama Prabowo memimpin.
"Ini menyangkut problem yang melekat pada pemerintahan saat ini dan pemerintahan sebelumnya misalnya soal korupsi, kolusi dan nepotisme keluarga Joko Widodo dan soal perilaku oligarki yang makin terlihat bermain di gelanggang politik," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menyebut pertemuan antara Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Prabowo Subianto bakal berimbas positif terhadap kehidupan politik nasional.
"Setidaknya meredakan kegaduhan yang tidak proporsional, terutama dari kalangan pendegung," kata Ketua Banggar DPR RI itu melalui layanan pesan, Kamis (16/1).
Said memohon doa kedua tokoh bangsa ini bisa bertemu secara fisik, meskipun hubungan batin Megawati-Prabowo tetap terjalin positif selama ini.
"Doakan pertemuan kedua beliau bisa terlaksana setidaknya sebelum PDI Perjuangan melaksanakan Kongres," kata Ketua DPD PDIP Jatim itu. (jp)
Kategori :