RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Sejumlah merek ponsel asal China kini mulai meninggalkan ketergantungan terhadap sistem operasi Android. Honor, Huawei, dan Xiaomi menjadi beberapa nama besar yang memilih membangun sistem operasi (OS) sendiri untuk meningkatkan kemandirian teknologi mereka.
Honor, misalnya, telah meluncurkan sistem operasinya, MagicOS. "Honor memiliki sistem operasi sendiri, MagicOS, yang berbasis platform Android tetapi menggunakan teknologi kernel yang dikembangkan secara independen," ujar President of Honor South Pacific, Justin Li.
Pada Oktober 2024, Honor memperkenalkan MagicOS 9.0, sebuah OS berbasis kecerdasan buatan (AI) yang menawarkan pengalaman personalisasi, mode interaksi baru, dan ekosistem terintegrasi untuk perangkat pintar.
Xiaomi juga tidak mau ketinggalan. Perusahaan ini menggantikan MIUI dengan HyperOS sejak 2023. HyperOS merupakan gabungan antara Android dan platform Internet of Things (IoT) milik Xiaomi yang dinamakan Vela.
BACA JUGA:Cara Mengatasi Game PUBG Mobile Yang Eror di HP Android
Sistem ini dirancang untuk memberikan pengalaman mulus antar perangkat seperti smartphone, smartwatch, dan smart TV. Walaupun masih bergantung pada Android, Xiaomi menunjukkan langkah menuju kemandirian teknologi.
Sementara itu, Huawei dengan HarmonyOS telah sepenuhnya mandiri dari ekosistem Google. Meskipun menghadapi tantangan besar akibat sanksi dari Amerika Serikat, Huawei berhasil membuktikan kekuatannya melalui produk seperti Mate 60 Pro, yang mendapatkan respons positif di pasar global.
Langkah perusahaan-perusahaan China ini menantang dominasi Android, yang saat ini masih menguasai 70% pangsa pasar sistem operasi mobile.
Meski belum mudah, inisiatif ini menunjukkan ambisi besar mereka untuk menjadi pemain utama dalam dunia teknologi global.