JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - BATUK merupakan salah satu penyakit yang bisa menyerang siapa saja.
Salah satunya jenis batuk yang bisa menyerang Anda ialah batuk alergi.
Batuk alergi adalah kondisi yang sering terjadi akibat reaksi tubuh terhadap alergen seperti debu, serbuk sari, atau bahan kimia tertentu.
Meski tidak berbahaya, batuk jenis ini bisa sangat mengganggu aktivitas harianmu.
Untungnya, ada berbagai obat yang bisa membantu meredakan batuk alergi.
Baca Juga: Hilangkan Racun dalam Tubuh dengan Rutin Mengonsumsi 4 Minuman Ini
Dalam artikel yang disadur dari pafipckotadenpasar.org ini, kita akan membahas tujuh obat untuk mengatasi batuk alergi yang terbukti efektif, serta bagaimana cara kerjanya.
Batuk alergi muncul ketika tubuh bereaksi terhadap zat-zat tertentu yang dianggap sebagai alergen.
Proses ini biasanya melibatkan sistem imun yang mengeluarkan histamin untuk melawan alergen, yang memicu gejala seperti batuk, hidung tersumbat, dan mata gatal.
Salah satu cara untuk meredakan batuk alergi adalah dengan menggunakan obat yang bisa menurunkan peradangan di saluran pernapasan serta mengurangi produksi lendir.
Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman
1. Antihistamin
Antihistamin adalah obat yang paling umum digunakan untuk meredakan gejala alergi, termasuk batuk alergi.
Obat ini bekerja dengan menghambat efek histamin, senyawa yang dilepaskan tubuh saat terjadi reaksi alergi.
Contoh antihistamin yang sering direkomendasikan adalah loratadine, cetirizine, dan fexofenadine.
Obat ini bisa mengurangi batuk alergi dengan cepat tanpa menyebabkan rasa mengantuk pada sebagian besar orang.
Namun, beberapa antihistamin lama seperti diphenhydramine bisa menyebabkan kantuk, sehingga penting untuk memilih sesuai kebutuhan.
2. Dekongestan
Dekongestan berfungsi untuk mengurangi pembengkakan pada saluran hidung dan rongga sinus yang bisa menyebabkan batuk.
Obat ini mengandung bahan aktif seperti pseudoefedrin atau fenilefrin yang bisa membantu meredakan hidung tersumbat yang sering menyertai batuk alergi.
Biasanya, dekongestan tersedia dalam bentuk tablet atau semprotan hidung.
Penting untuk diingat, penggunaan semprotan dekongestan hidung sebaiknya tidak lebih dari tiga hari, karena bisa menyebabkan efek rebounding yang memperburuk gejala.
3. Obat Batuk Ekspektoran
Obat batuk ekspektoran seperti guaifenesin bisa membantu mengencerkan dahak dan lendir di saluran pernapasan, sehingga batuk menjadi lebih produktif.
Obat ini biasanya digunakan ketika batuk alergi disertai dengan lendir yang tebal.
Dengan mengurangi kekentalan lendir, batuk bisa lebih efektif dalam membersihkan saluran pernapasan.
4. Kortikosteroid Nasal
Kortikosteroid nasal, seperti fluticasone atau mometasone, bekerja dengan mengurangi peradangan di saluran pernapasan bagian atas.
Obat ini sangat efektif untuk mengatasi gejala batuk alergi yang terkait dengan rinitis alergi.
Meskipun obat ini membutuhkan waktu beberapa hari untuk menunjukkan efeknya, penggunaannya secara teratur bisa membantu mengurangi gejala batuk alergi secara signifikan.
5. Inhaler Beta-Agonis
Obat jenis ini, seperti salbutamol atau terbutaline, umumnya digunakan untuk meredakan batuk alergi yang disertai dengan sesak napas.
Beta-agonis bekerja dengan melemaskan otot-otot di sekitar saluran pernapasan, membuka jalan napas yang menyempit, dan mengurangi gejala batuk.
Inhaler ini sangat berguna untuk penderita asma atau alergi yang juga mengalami bronkospasme.
6. Sirup Batuk Herbal
Beberapa sirup batuk herbal seperti sirupe honey dengan ekstrak madu dan tanaman obat lainnya, misalnya ekstrak akar licorice atau jahe, bisa membantu meredakan batuk alergi secara alami.
Meskipun tidak secepat obat medis, sirup herbal bisa menjadi pilihan bagi kamu yang lebih memilih pengobatan alternatif dengan risiko efek samping yang lebih rendah.
Namun, pastikan untuk memilih produk yang terdaftar di BPOM untuk memastikan keamanan.
7. Obat Kombinasi
Beberapa obat di pasaran mengandung kombinasi antihistamin, dekongestan, dan ekspektoran.
Obat jenis ini bisa memberikan solusi lengkap untuk meredakan batuk alergi, hidung tersumbat, dan lendir berlebih dalam satu kali penggunaan.
Salah satu produk kombinasi yang sering direkomendasikan adalah yang mengandung loratadine dan pseudoefedrin.
Namun, penggunaannya harus hati-hati, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu seperti tekanan darah tinggi.
Memilih obat yang tepat sangat penting agar gejala batuk alergi bisa mereda dengan cepat tanpa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda, jadi apa yang efektif untuk satu orang belum tentu berlaku untuk orang lain.
Oleh karena itu, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Batuk alergi memang bisa sangat mengganggu, tetapi dengan pemilihan obat yang tepat, kamu bisa meredakannya dengan lebih efektif.
Antihistamin, dekongestan, ekspektoran, dan kortikosteroid nasal adalah beberapa pilihan obat yang bisa membantu mengatasi batuk alergi.
Selain itu, penggunaan obat kombinasi atau sirup herbal juga bisa menjadi alternatif jika kamu lebih memilih solusi yang lebih alami.
Jangan lupa, selalu konsultasikan penggunaan obat dengan tenaga medis untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Dengan mengikuti cara ini, kamu bisa merasakan kenyamanan kembali dan melanjutkan aktivitas sehari-hari tanpa terganggu oleh batuk alergi. (jp)