RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Tumpukan sampah di sungai, irigasi, dan sekitaran rumah masih menjadi persoalan serius di wilayah Kabupaten Lebong.
Sampah yang dibiarkan tanpa pengelolaan tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga membahayakan kesehatan masyarakat.
Untuk itu, Camat Lebong Tengah, Tomsil, S.Sos, mengimbau setiap desa agar lebih kreatif dalam menangani masalah sampah.
"Sebenarnya, jika masyarakat kreatif, sampah yang selama ini dibuang begitu saja masih bisa diolah atau dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang berguna. Misalnya, sampah bisa diubah menjadi kerajinan bernilai ekonomi dan bercita rasa seni yang tinggi," ujar Tomsil.
Baca Juga: Plt. Bupati Laporkan Penyegelan Ruang Kerja ke Polisi
Menurut Tomsil, pengelolaan sampah yang umum dilakukan saat ini hanya sebatas pengumpulan dan pembuangan ke tempat akhir.
Namun, jika sampah diolah dengan baik, hasilnya bisa lebih menguntungkan.
Contohnya, bungkus detergen dapat dijadikan pot tanaman, atau sampah dedaunan yang dikubur bisa berubah menjadi pupuk organik.
"Sampah plastik, misalnya, jika dijadikan pot atau kerajinan lain, tentu akan lebih bermanfaat daripada dibuang sembarangan yang akhirnya mencemari lingkungan," jelasnya.
Tomsil juga menekankan pentingnya memilah sampah sebelum dibuang agar setiap jenis sampah dapat dimanfaatkan secara optimal.
Langkah ini dinilai lebih baik dibandingkan dengan membuang sampah ke sungai atau tempat pembuangan sembarangan yang justru menciptakan masalah lingkungan.
"Untuk membebaskan lingkungan dari masalah sampah, peran aktif masyarakat dalam memilah dan mengolah sampah sangat diperlukan. Ini bisa mengurangi volume sampah sekaligus meningkatkan kebersihan lingkungan," tambahnya.
Tomsil berharap seluruh perangkat desa di wilayah Lebong Tengah bisa mendorong masyarakat agar lebih peduli terhadap pengelolaan sampah.
Kreativitas dalam memanfaatkan sampah, selain menjaga kebersihan lingkungan, juga berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat melalui produk daur ulang.
"Dengan pengelolaan yang tepat, sampah bisa menjadi berkah, bukan lagi sekadar limbah," pungkasnya.