SIDOARJO.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti kembali menyinggung video viral soal Kurikulum Ful-Ful yang disebut-sebut akan menggantikan Kurikulum Merdeka.
Isu Kurikulum Ful-Ful itu ramai dicari masyarakat di laman pencarian untuk mengetahui seperti apa.
"Ful-ful itu bukan bagian kurikulum. Jadi, itu sekali lagi bukan menggantikan kurikulum yang ada (Kurikulum Merdeka, red)," ucap Abdul Mu'ti, saat meninjau peluncuran makan bergizi gratis di SMA Muhammadiyah 1 Taman, Sidoarjo, Sabtu (16/11).
Dia menceritakan video tersebut diduga diambil oleh jemaah saat pengajian di tempat tinggalnya, Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan, Banten.
Baca Juga: Pimpinan DPR Mendukung Rencana Sekolah Negeri-Swasta Gratis di Jakarta
Di sana, Abdul Mu'ti memiliki program Bertaji, yang merupakan singkatan dari Bersama Tahajud dan Mengaji.
"Mungkin ada ranting yang mengambil video saya di program Bertaji, Bersama Tahajud dan Mengaji. Biasanya kan kami di kompleks ada mengaji sehabis tahajud, salat subuh, rileks saja," ungkapnya sambil tersenyum.
Meteri Mu'ti menjelaskan deep learning ful-ful adalah sebuah pendekatan belajar di mana materi akan disampaikan secara mendalam oleh guru.
Melalui cara itu diharapkan menjawab tantangan pendidikan masa kini dan memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa.
"Namun, itu bukan pengganti kurikulum. Itu video yang diambil saat pengajian," ucapnya.
Lebih lanjut, Mu'ti menegaskan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) belum mengambil langkah penggantian kurikulum hingga saat ini.
Presiden Prabowo Subianto pun sudah menegaskan selama belum ada aturan baru, maka Kurikulum Merdeka masih berlaku.
"Belum ada keputusan soal itu (mengubah kurikulum Merdeka Belajar), Pak Presiden bilang alon-alon wae," kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027 itu.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti juga menyatakan akan menyerap sebanyak mungkin aspirasi masyarakat untuk memajukan pendidikan di Tanah Air. (jp)