BPTD Ungkap Dugaan Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang

Kamis 14 Nov 2024 - 23:09 WIB

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) II Jawa Barat mengungkap evaluasi pascatragedi maut kecelakaan beruntun di KM 92 Tol Cipularang pada Senin (11/11).

Kepala Seksi Lalulintas Jalan, Sungai, Danau penyeberangan, dan Pengawasan Agus Gunadi mengatakan, sampai saat ini mereka masih menunggu proses evaluasi dari KNKT, Korlantas Polri, dan Ditlantas Polda Jabar.

"Jadi memang kalau hasilnya evaluasi belum, masih dalam proses evaluasi, harus dilihat barang bukti, dan kami masih menanti statement KNKT," kata Agus di Terminal Leuwipanjang, Kamis (14/11/2024). 

Agus kemudian menjelaskan ada banyak faktor yang bisa jadi penyebab kecelakaan di TKP tersebut. Dia menyebut adanya perbaikan jalan yang kemungkinan membuat pengendara jadi tak nyaman, adanya kondisi jalan yang menurun, serta kemampuan pengemudi menguasai kendaraannya.

BACA JUGA:Terungkap Fakta Baru Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang

Mereka juga mengecek rambu-rambu jalan dan semuanya sudah terpasang. Karena itu jalur ekstrem dengan kontur menurun, di sana juga sudah ada jalur penyelamatan.

"Memang ini, ya, perlu sinergitas, lalu untuk jalan memang sudah berapa kali kejadian di situ KM 100-85. Lalu, kan, ada di rilis TV dan media, yang bersangkutan baru 4 bulan menjalankan truk," ucapnya.

Saat ditanya soal kondisi kendaraan, Agus menjelaskan bahwa truk yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut dalam kondisi baik.

Pihaknya juga membantah adanya dugaan bahwa truk yang mengangkut kardus itu dalam keadaan overload. "Karena itu kereta tempel, jadi masih 23 ton, masih masuk sebenarnya.

BACA JUGA:Viral Pria di Surabaya Suruh Siswa Sujud dan Menggonggong, Ini Analisis Reza Indragiri

Artinya kereta tempel itu kan sudah dengan KIR-nya itu ada penarik sendiri, kalau overload ini enggak," sambung dia.

Selain itu, Agus mengatakan KIR kendaraan tersebut juga bagus, tetapi pelaksanaan KIR ada jangka waktunya, termasuk pengecekan kondisi spare part. Oleh karena itu, dia menilai ada banyak faktor yang masih dilakukan evaluasi secara menyeluruh.

Sementara itu, pengawasan pada Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) pun dipastikan lebih ketat.

Agus mengatakan jika pun terjadi kecelakaan, UPPKB punya tanggung jawab besar sehingga terjamin pengawasannya.

Sekadar diketahui, kecelakaan beruntun di Tol Cipularang pada Senin (11/11/2024) telah melibatkan 17 kendaraan. Setidaknya ada 30 orang menjadi korban, satu di antaranya meninggal dunia dan tiga orang luka berat. Kini, hasil olah TKP pun masih dalam evaluasi. 

Kategori :