RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Pohon bidara yang disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai “pohon bidara yang tidak berduri” merupakan salah satu simbol kebahagiaan abadi di surga.
Dalam surat Al-Waqi’ah ayat 27-32, pohon bidara ini digambarkan sebagai salah satu kenikmatan yang
diperuntukkan bagi “golongan kanan,” yaitu mereka yang akan merasakan kebahagiaan abadi di akhirat.
Keindahan dan kesempurnaan pohon bidara ini adalah wujud kenikmatan yang melampaui kondisi di dunia.
BACA JUGA:Mengenal Daun Bidara, Tanaman dengan Sejuta Manfaat dalam Islam
1. Deskripsi Pohon Bidara dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an menggambarkan pohon bidara di surga dengan sangat istimewa. Dalam QS. Al-Waqi'ah (56): 27-32, Allah SWT berfirman:
“Golongan kanan, betapa bahagianya mereka berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, pohon pisang yang bersusun-susun, naungan yang terbentang luas, air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak.”
Pohon bidara ini berbeda dari yang ada di dunia, karena tidak memiliki duri sama sekali, melambangkan kemuliaan dan ketenangan bagi para penghuninya.
BACA JUGA:Mengapa Barat Berebut Timur Tengah?
2. Penafsiran Ulama tentang Pohon Bidara Surga
Para ulama menafsirkan bahwa pohon bidara di surga memiliki sifat yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan pohon bidara yang ada di dunia.
Imam Qatadah menjelaskan bahwa pohon bidara di akhirat bebas dari duri yang biasanya ditemukan di dunia. Kehadirannya hanya dipenuhi oleh buah dan keindahan, tanpa ada kekurangan sedikit pun.
Hal ini menggambarkan kehidupan sempurna yang akan dirasakan oleh penghuni surga, berbeda dengan pohon bidara di dunia yang penuh dengan duri.
3. Makna Spiritual Pohon Bidara di Surga