BENGKULU UTARA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Teror Harimau Sumatera kembali meresahkan warga Napal Putih.
Ternak sapi milik warga di Kecamatan Napal Putih ditemukan tewas dengan kondisi penuh luka di areal perkebunan kelapa sawit.
Ternak milik warga Trans Lapindo, Desa Muara Santan, Kecamatan Napal Putih, diduga kuat mati akibat serangan hewan buas yakni, Harimau Sumatera yang hingga saat ini masih aktif meneror warga di Kecamatan Napal Putih maupun Kecamatan Pinang Raya. Hal ini pun tidak dibantah oleh Kades Muara Santan, Hosen Basri.
"Ternak ditemukan dalam kondisi luka di kaki depan, kaki belakang dan bagian bokong sapi. Semua luka yang ada, luka robekan. Kami menduga, sapi tersebut tewas setelah mendapat serangan dari Harimau yang masih berkeliaran di wilayah kami Trans Lapindo, ini," ujarnya
BACA JUGA:Harimau Masih Berkeliaran , KPHP Imbau Warga Waspada
Ia pun mengungkapkan, kejadian tewasnya ternak milik masyarakat akibat serangan Harimau tersebut bukan yang pertama kali.
Namun, sudah beberapa ekor bahkan, beberapa kali ternak milik masyarakat baik sapi, maupun kambing menjadi sasaran Harimau Sumatera yang sampai saat ini masih berkeliaran di pemukiman warga.
Ia pun berharap pemerintah dan jajaran terkait segera melakukan langkah cepat dan tegas untuk menanggulangi teror Harimau Sumatera di Kecamatan Napal Putih dan sekitarnya ini.
Mengingat teror Harimau yang terjadi di dua kecamatan tersebut sudah berlangsung berbulan-bulan dan sudah menewaskan beberapa ekor ternak milik masyarakat.
BACA JUGA:BKSDA dan KPHK Bengkulu Tambah Perangkap Harimau
"Kalau seperti ini yang kasihan masyarakat. Selain tidak tenang dari sisi aktivitas, mereka juga mengalami kerugian materi akibat ternaknya yang tewas diserang Harimau.
Dan kalau seperti ini siapa yang bertanggung jawab. Kalau tidak hati-hati, selanjutnya mungkin manusia bisa jadi korban. Kami mohon kepada pemerintah daerah dan pihak terkait khususnya BKSDA Bengkulu, segera mengambil tindakan tegas untuk mengakhiri konflik satwa ini.
Warga sudah capek dan resah dengan situasi ini," demikian Kades.