RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Maluku Utara berduka setelah kabar duka menyelimuti calon gubernur (cagub) mereka, Benny Laos, yang meninggal dunia dalam kecelakaan kapal di Pelabuhan Bobong, Pulau Taliabu, pada Sabtu (12/10) siang.
Speedboat yang ditumpanginya meledak saat Benny dan timnya hendak melaksanakan kampanye.
Kejadian tragis ini tidak hanya mengakhiri hidup seorang pemimpin, tetapi juga meninggalkan kesedihan mendalam bagi masyarakat Maluku Utara yang telah mengenalnya sebagai sosok pejuang.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Utara, Kombes Bambang Suharyono, mengkonfirmasi bahwa Benny Laos telah dinyatakan meninggal dunia.
BACA JUGA:Lagu Laura Tembus 1,2 Juta Pendengar, Raissa Ramadhani Ungkap Harapannya
Kehilangan ini sangat terasa bagi keluarganya serta rekan-rekan dekatnya.
Choel Mallarangeng, seorang sahabat Benny, menggambarkan sosoknya sebagai seseorang yang mengabdikan hidupnya sepenuhnya untuk memajukan Maluku Utara.
"Benny Laos betul-betul mengabdikan dirinya sepenuhnya untuk Malut," ungkap Choel dengan nada haru.
Di tengah kesedihan ini, prestasi Benny Laos dalam dunia politik tetap menjadi catatan penting.
Sebelum insiden tragis ini, Pusat Studi Demokrasi dan HAM (Pusdiham) merilis hasil survei terbaru yang menunjukkan bahwa Benny dan pasangannya, Sarbin Sehe, berada di posisi teratas dengan elektabilitas mencapai 40,8%.
Ini menjadikannya cagub terkuat dalam pemilihan gubernur mendatang, jauh mengungguli calon lainnya seperti Husein Alting-Asrul Rasyid dan Aliong-Sahril.
BACA JUGA:Film Cocote Tonggo, Transformasi Sahli Himawan dari Musik ke Layar Lebar
Benny Laos dikenang sebagai sosok yang memiliki visi untuk menjadikan Maluku Utara setara dengan provinsi lainnya di Indonesia.
"Saya tahu betul karena hampir semua cerita beliau kepada saya adalah bagaimana mengubah Maluku Utara setara dengan provinsi lainnya," jelas Choel.
Kini, harapan dan cita-cita Benny akan terus dikenang oleh masyarakat Maluku Utara, yang berharap warisan perjuangannya tetap hidup meskipun ia telah tiada.