Bea Cukai Kawal Ekspor 4 Ton Bunga Pala dari Maluku Utara ke Pasar India
                            Bea Cukai Kawal Ekspor 4 Ton Bunga Pala dari Maluku Utara ke Pasar India-foto :jpnn.com-
MALUKU UTARA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Bea Cukai dan tim sinergi ekspor Maluku Utara mengawal pelepasan ekspor perdana 4.000 kilogram bunga pala ke pasar India pada Jumat (31/10) Ekspor itu menandai langkah konkret Maluku Utara dalam mengukuhkan kembali reputasinya sebagai episentrum rempah Indonesia di kancah perdagangan dunia.
Komoditas itu dihimpun dari para petani di Halmahera Selatan, Halmahera Utara, Halmahera Tengah, Halmahera Barat, Morotai, Kepulauan Sula, hingga Pulau Obi. Keragaman sumber ini menjadi menandakan bahwa kekayaan rempah Maluku Utara terdistribusi secara masif dan merata, siap menjadi penyokong utama devisa daerah. Kepala Kantor Bea Cukai Ternate, Jaka Riyadi mengatakan sejarah mencatat bahwa Maluku Utara adalah pusat penghasil rempah dunia, tetapi sudah sangat lama ekspor rempah tidak dilakukan di Maluku Utara.
"Momen ini penting untuk mendorong kembali komoditas rempah dan olahannya ke perdagangan global,” ujar Jaka Riyadi. Dia menyoroti keberhasilan ekspor empat ton bunga pala ke India bukanlah prestasi tunggal. Menurutnya, capaian tersebut merupakan produk dari kolaborasi intensif dan terstruktur berbagai instansi/ lembaga yang tergabung dalam Sinergi Ekspor Maluku Utara.
“Keberhasilan ekspor perdana ini bukan semata dukungan dari Bea Cukai, tetapi dari berbagai instansi yang tergabung dalam Sinergi Ekspor Maluku Utara. Kami memiliki visi untuk mendorong ekspor komoditas nontambang untuk mendorong ekonomi Maluku Utara yang lebih sustainable,” jelas Jaka.
Penguatan kolaborasi pun menjadi landasan vital untuk membuka akses pasar internasional secara berkelanjutan, memastikan bukan hanya bunga pala, tetapi komoditas unggulan Maluku Utara lainnya turut menyusul di masa mendatang. "Melalui pendampingan yang terintegrasi dan berkelanjutan, Bea Cukai Ternate dan Tim Sinergi ekspor Maluku Utara akan terus mendorong ekspor produk nontambang," tutup Jaka.