Eks Rider MotoGP Kesal Marc Marquez Masih Saja Disoraki di Italia

Sabtu 12 Oct 2024 - 23:17 WIB

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Marc Marquez masih mendapatkan sorakan dan siulan dari publik Italia. Eks rider MotoGP Danilo Petrucci menyayangkan hal ini masih saja terjadi.

Petrucci menjadi saksi mata langsung sorakan Marquez sudah terjadi di MotoGP Italia 2019. Kala itu ia juara di depan Marc Marquez dan Andrea Dovizioso.

Para penonton di sirkuit Mugello menyiuli Marquez. Ini tak lepas dari riwayat rivalitas Marquez dengan legenda MotoGP asal Italia, Valentino Rossi.

Musim ini pemandangan serupa masih terlihat, saat Marquez juara di MotoGP San Marino. San Marino, kendati secara administrasi merupakan negara yang berdiri sendiri, namun berbagi kultur dengan Italia.

"Itu bukan bagian dari olahraga ini. Karena itu berarti melupakan bahwa seorang pebalap mempertaruhkan nyawanya saat dia di atas motor," kata Petrucci, yang kini turun di ajang World Superbike.

"Saya minta maaf dan itu bikin saya agak marah ya, bahwa setelah bertahun-tahun kita masih melihatnya. Sorakan ke Marc Marquez, seperti ke yang lainnya juga, itu tak bisa diterima, sangat buruk."

"Saat saya menang di Mugello dengan Ducati, Marc ada di podium juga. Saya kasih tahu sebuah cerita di balik layar, kalau Anda perhatikan gambar-gambar di sana, ada momen saat saya mendekat ke telinganya."

"Well, saya meminta maaf saat itu. Saya merasa malu, meski saya tenggelam dalam kesenangan. Ya, saya minta maaf kepadanya. Siulan-siulan itu jadi satu hal yang ingin saya hapus dari hari tak terlupakan itu. Ini cuma terjadi di Italia. Di tempat lain, para pebalap tak disiuli. Tak pernah," imbuhnya ke MOW Mag.

Di Misano, Marquez mendapatkan perlindungan dari calon rekannya di Ducati musim depan, Francesco Bagnaia. Bagnaia menunjukkan gestur ke para penonton untuk berhenti menyoraki rider Gresini tersebut.

"Saya sangat mengapresiasi gestur Pecco di podium Misano dan sangat berharap itu terakhir kali. Juga karena kalau mereka berpikir bisa mengintimidasi Marc Marquez dengan siulan, mereka tak paham bahwa mereka malah lebih mendorong seseorang semacam itu," sambung Petrucci.

"Mereka memberinya keunggulan nol koma sekian saat menyiulinya." (net)

Kategori :