-Sakit Kepala
Tidur di lantai dapat memicu sakit kepala, terutama karena permukaan lantai yang dingin dan lembab.
Suhu tubuh dapat turun secara tiba-tiba ketika berbaring di lantai, dan perubahan suhu yang mendadak ini bisa memengaruhi keseimbangan hormon serotonin di otak.
Ketidakseimbangan hormon ini kemudian menyebabkan reaksi berlebihan pada saraf-saraf otak, yang pada akhirnya memicu sakit kepala.
Risiko sakit kepala akan semakin besar jika tidur dilakukan dalam posisi yang kurang nyaman atau dalam waktu yang terlalu lama.
-Pilek dan Masuk Angin
Kebiasaan tidur di lantai sering dikaitkan dengan risiko pilek dan masuk angin. Meski tidak selalu benar, tidur di lantai dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap kedua kondisi tersebut, terutama jika tidak menggunakan alas yang cukup.
Masuk angin adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kombinasi gejala demam dan flu, yang dapat terjadi saat tubuh kedinginan.
Meskipun pilek biasanya disebabkan oleh infeksi virus, tidur di lantai tanpa perlindungan yang memadai bisa menurunkan suhu tubuh dan melemahkan sistem kekebalan, sehingga tubuh lebih rentan terkena penyakit.
Oleh karena itu, jika Anda tetap ingin tidur di lantai, sangat disarankan untuk menggunakan alas seperti selimut tebal agar tubuh tetap hangat dan terlindungi.