RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Kotoran kambing, khususnya dari jenis kambing Etawa, memiliki potensi besar dalam pengolahan pupuk organik.
Kotoran kambing ini lebih mudah diolah dibandingkan dengan kotoran hewan lainnya dan memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik.
Meskipun kotoran kambing sering dianggap tidak bersih, ia dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi yang dapat mendukung usaha pertanian dan menghasilkan pendapatan.
Ketersediaan Bahan Baku
Salah satu kelebihan menggunakan kotoran kambing adalah kemudahan dalam memperoleh bahan baku.
Di daerah seperti Magelang, kotoran kambing mudah ditemukan dan harganya terjangkau.
Modal awal untuk pengolahan pupuk organik ini meliputi pembelian bahan baku dan peralatan yang totalnya tidak melebihi 10 juta rupiah.
BACA JUGA:Fungsi dan Manfaat Pupuk Organik Cair, Komposisi dan Kegunaannya!
Tahapan Pengolahan Kotoran Kambing
Pengolahan kotoran kambing menjadi pupuk organik melibatkan beberapa langkah kunci:
- Sortir dan Persiapan Bahan Baku: Kotoran kambing disortir untuk menghilangkan benda asing seperti daun, batu, dan logam. Setelah disortir, kotoran dicampur dengan dolomit kapur untuk meningkatkan pH dan cairan pengurai nitrobacter.
- Penggilingan: Setelah campuran dolomit dan nitrobacter, kotoran digiling hingga halus. Proses ini mempermudah fermentasi dan pembuatan pupuk.
- Fermentasi dan Packaging: Campuran kotoran yang telah digiling ditempatkan dalam wadah plastik untuk fermentasi anaerob. Setelah proses fermentasi, pupuk dikemas dalam karung dan disegel.
Waktu Fermentasi dan Pengemasan
Fermentasi pupuk organik dari kotoran kambing memerlukan waktu sekitar satu hingga dua minggu.
Untuk mempercepat proses, penggunaan metode anaerob dan pengemasan yang baik sangat penting.
Pengemasan dalam karung plastik membantu menjaga kualitas selama penyimpanan.
BACA JUGA:Tips Budidaya Tabulampot Tanam Anggur Import