Inersia tidur adalah perasaan grogi, disorientasi, mengantuk, dan gangguan kognitif yang terjadi setelah bangun tidur.
Inersia tidur umumnya berlangsung selama 15 hingga 60 menit, tetapi dapat berlangsung hingga beberapa jam setelah bangun.
Para ahli meyakini bahwa inersia tidur adalah mekanisme perlindungan yang membantu mempertahankan tidur selama saat-saat bangun yang tidak diinginkan.
Namun, inersia tidur ini dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan, terutama bagi orang-orang yang sering berganti jam atau bekerja shift.
Orang yang tidur siang terlalu lama mungkin mengalami waktu reaksi yang lebih lambat dan penurunan kewaspadaan kognitif di tempat kerja, yang dapat meningkatkan kemungkinan cedera terkait pekerjaan.
Meningkatkan Risiko Masalah Kardiovaskular
Pada tahun 2020, sebuah penelitian yang dipresentasikan dalam European Society of Cardiology Congress menyebutkan bahwa tidur siang terlalu lama meningkatkan risiko kematian dan penyakit kardiovaskular.
Lebih dari 313.651 peserta dari 20 studi dilibatkan dalam analisis tersebut, dengan sekitar 39% peserta rutin tidur siang.
Analisis menemukan bahwa tidur siang lebih dari 60 menit dikaitkan dengan risiko kematian karena semua penyebab sebesar 30% dan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 34% lebih tinggi dibandingkan dengan peserta yang tidak tidur siang.
Namun, tidur siang kurang dari 60 menit tidak berisiko mengembangkan penyakit kardiovaskular.
Alasan mengapa tidur siang mempengaruhi tubuh masih belum pasti, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal ini terkait dengan tingkat peradangan yang lebih tinggi, yang berisiko bagi kesehatan jantung dan umur panjang.
Masalah Suasana Hati
Tidur siang hingga memasuki fase tidur REM (Rapid Eye Movement) berkontribusi pada perubahan dalam pemrosesan emosional.
Penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara kelainan tidur dan depresi. Bukti menunjukkan bahwa gangguan tidur membuat seseorang lebih mungkin mengembangkan dan mempertahankan gangguan mood.
Hal ini juga menjadi alasan mengapa sejumlah ahli berpendapat bahwa perubahan dalam fisiologi tidur berkontribusi pada pemrosesan emosional yang abnormal dan fungsional, yang merupakan indikator dari gangguan mood seperti depresi.
Meskipun sah-sah saja jika kamu terbiasa tidur siang, pastikan untuk tidak tidur siang lebih dari 60 menit.