RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Gempa megathrust adalah jenis gempa yang terjadi di zona megathrust, memiliki kekuatan besar hingga magnitudo 8,0 atau lebih, berpotensi memicu tsunami dahsyat, dan terjadi setelah jeda waktu yang panjang. Kenali lebih lanjut perbedaan gempa megathrust dengan gempa lainnya.
Zona Terjadinya
Gempa megathrust terjadi di zona megathrust, yaitu wilayah di mana dua lempeng tektonik bumi bertemu. Zona ini berada di perbatasan antara lempeng samudera dan lempeng benua, yang memiliki potensi besar untuk memicu gempa kuat dan tsunami.
Contoh nyata dari zona ini adalah di Indonesia dan Jepang, di mana pertemuan lempeng ini sering kali menyebabkan aktivitas seismik yang tinggi.
BACA JUGA:Gempa Megathrust: Pengertian, Potensi Bahaya, dan Kesiapsiagaan
Karakteristik Zona Megathrust
Zona megathrust adalah tempat di mana terjadi akumulasi energi yang signifikan selama periode waktu yang panjang. Hal ini membuat zona tersebut sangat rawan terhadap terjadinya gempa berkekuatan besar.
Pentingnya Lokasi Geologi
Lokasi zona megathrust biasanya berada di wilayah dengan geologi yang kompleks, seperti zona subduksi.
BACA JUGA:Viral! Muncul Gunung Baru di Grobogan Usai Gempa Bawean
Di Indonesia, wilayah ini mencakup Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba, di mana sering terjadi gempa besar yang berasal dari pergerakan lempeng tektonik.
Kekuatan Gempa
Gempa megathrust dikenal dengan kekuatan yang sangat besar, dengan magnitudo yang dapat mencapai 8,0 atau lebih. Kekuatan ini terjadi karena akumulasi energi yang sangat besar di zona megathrust, yang kemudian dilepaskan dalam bentuk gempa ketika tekanan antar lempeng menjadi terlalu besar untuk ditahan.
Akumulasi Energi
Akumulasi energi di zona megathrust berlangsung selama ratusan hingga ribuan tahun. Saat energi ini dilepaskan, gempa yang dihasilkan memiliki kekuatan yang luar biasa, sering kali jauh lebih besar daripada gempa yang terjadi di zona tektonik lainnya.