Cooling Pad vs Vacuum Cooler: Mana yang Lebih Efektif untuk Laptop Gaming Anda?
Cooling Pad vs Vacuum Cooler: Mana yang Lebih Efektif untuk Laptop Gaming Anda?-foto :tangkapan layar@youtube@dkidmedia-
H2: Cara Kerja Cooling Pad
Cooling Pad: Cooling pad bekerja dengan meniup udara dingin ke laptop. Selain itu, cooling pad sering kali dilengkapi dengan meja laptop yang bisa diatur ketinggiannya untuk kenyamanan ergonomis.
Keunggulan: Cooling pad lebih tenang dan tidak berisik, serta memiliki fitur tambahan seperti RGB dan port USB ekstra.
H3: Pengaruh Cooling Pad terhadap Performa
Pengujian Cinebench R23: Cooling pad menunjukkan hasil stabil di 18.000 hingga 19.000 poin, sedikit lebih rendah dibandingkan vacuum.
Pengujian 3D Max: Skor suhu GPU dengan cooling pad lebih tinggi, mencapai 99.7%.
Render di Premiere Pro: Waktu render dengan cooling pad adalah 1 menit 24 detik, lebih lama dibandingkan vacuum.
Pengujian Gaming: Pada Cyberpunk 2077, cooling pad menghasilkan rata-rata FPS 93, maksimum 112 FPS, dan minimum 83 FPS, menunjukkan performa yang hampir sama dengan vacuum.
Suhu dan TDP (Thermal Design Power)
H2: Pengaruh Terhadap Suhu dan TDP
Vacuum: Suhu spike mencapai 90 derajat Celsius dengan TDP stabil di 120 watt. Vacuum menunjukkan kestabilan performa dengan suhu dan TDP yang lebih tinggi.
Cooling Pad: Suhu spike mirip dengan vacuum, tetapi TDP stabil di 35 watt. Cooling pad menunjukkan kestabilan performa yang mirip dengan vacuum, tetapi dengan TDP yang lebih rendah.
H3: Pengujian Suhu dan TDP di Berbagai Skenario
Rendering di Premiere Pro: Suhu tertinggi tanpa cooling adalah 65 derajat Celsius, vacuum mencapai 75 derajat Celsius, dan cooling pad 70 derajat Celsius.
Rendering 3D: Suhu stabil tanpa cooling adalah 70 derajat Celsius, vacuum 80 derajat Celsius, dan cooling pad mirip dengan vacuum.