Harga Kopi Mahal, Warga Lebong Beralih dari Karet ke Kopi

Tebang: Tampak pohon karet yang ditebang para petani untuk menanam kopi.-(carles/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Harga kopi yang melonjak tinggi membuat sebagian petani di Kabupaten Lebong, khususnya di Lebong Tengah, kembali beralih menanam kopi setelah sebelumnya menanam karet.

Pohon karet kini banyak ditebang dan diganti dengan kebun kopi.

"Kami petani banyak yang menebang tanaman karet karena harganya anjlok, sementara harga biji kopi terus merangkak naik," ujar Rangga (34), seorang petani di Lebong Tengah.

Rangga menjelaskan bahwa harga karet saat ini jatuh hingga mencapai Rp 7 ribu per kilogram, turun sekitar 50 persen dari harga sebelumnya.

Baca Juga: Mahasiswa Kukerta Unihaz Ikut Berperan Turunkan Stunting

Sementara itu, harga kopi saat ini mencapai Rp 60 ribu per kilogram.

"Harga karet sekarang tidak sebanding dengan biaya perawatan dan produksi, sehingga banyak petani kembali ke tanaman kopi yang sempat ditelantarkan," tambahnya.

Tanaman kopi yang sebelumnya ditinggalkan kini mulai dibudidayakan kembali oleh petani mengingat harga kopi yang terus naik.

"Tanaman karet sebelumnya menjadi selingan untuk tanaman kopi. Namun, sekarang karet ditebang dan kami kembali merawat tanaman kopi," jelas Rangga.

Ia menambahkan bahwa hasil sadapan satu hektare lahan karet selama satu minggu hanya terkumpul sekitar 30 kilogram, dan nilai jual karet kering dalam dua minggu terakhir hanya sekitar Rp 7 ribu per kilogram.

"Dengan kondisi ini, banyak petani di Lebong Tengah memutuskan untuk kembali fokus pada tanaman kopi demi mendapatkan hasil yang lebih menguntungkan," pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan