Harga Cabai Petani Lokal Anjlok, Petani Menjerit

Harga Cabai Petani Lokal Anjlok.-(ist/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Petani cabe local di Bengkulu Utara menjerit lantaran anjloknya Harga cabai dipasaran yang mengalami penurunan cukup drastis.

Ironisnya, penyebab turunnya Harga cabe local ini lantaran masuknya cabe dari daerah lain yang dinilai membanjiri pasar di Bengkulu Utara.

Padahal, Harga cabai usai lebaran sempat naik hingga Rp. 130 ribu, namun saat ini mengalami penurunan hingga Rp. 35 ribu.

Dedet salah satu pedagang yang tidak bisa berbuat apa pa dengan kondisi ini, juga mengeluhkan anjloknya harga cabai ini.

Baca Juga: 2 Kubik Kayu Tak Bertuan Ditemukan Petugas TNKS di Desa Ketenong 2

Ia pun prihatin dengan kondisi petani lokal Bengkulu Utara. Padahal, jumlah panen dinilai cukup besar, karena masuknya cabai dari daerah lain, ini berpengaruh dengan Harga cabai lokal.

"Cabai yang masuk di Bengkulu Utara adalah cabe yang berasal dari Rejang Lebong. Apalagi cabe yang berasal dari Rejang Lebong tersebut harganya jauh lebih murah dibandingkan cabe lokal. Meskipun memang cabe lokal lebih diminati oleh masyarakat walaupun harganya lebih tinggi,” ujarnya.  

Kendati demikian, syukurnya ini tidak berdampak pada meningkatnya pembelian, jumlah pembelian cabai masyarakat tetap stabil seperti biasanya.

Penurunan harga ini juga terjadi pada semua jenis cabe mulai dari cabe merah, cabe keriting, cabe hijau hingga cabe setan.

Jika terjadi penurunan harga cabe, berbeda dengan harga bawang merah yang justru melonjak. Saat ini harga bawang merah mencapai Rp 45 ribu perkilonya.

“Karena memang jumlah yang dikirim ke pasar (Pasar Purwodadi sangat melimpah, baik itu cabe lokal maupun cabe yang berasal dari Rejang Lebong,” singkatnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan