Miris, Baru Awal Tahun Sudah 8 Kasus Kekerasan Perempuan & Anak

Kanit PPA, Bripka. Rangga Askar Dwi Putra, SH.-(rian/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Miris, baru awal tahun 2024 atau tepatnya selama tempo empat bulan terakhir Januari hingga April 2024. Unit PPA Satreskrim Polres Lebong mencatat sudah ada 8 Laporan Polisi (LP) kasus kekerasan yang menimpa perempuan dan anak yang terjadi di Kabupaten Lebong.

Dan tentunya, hal tersebut mesti menjadi perhatian bersama.

"Sampai dengan bulan April ini, ada 8 kasus kekerasan perempauan dan anak yang ditangani PPA Polres," ungkap Kapolres Lebong, AKBP. Awilzan, SIK melalui Kasat Reskrim, Iptu. Rizky Dwi Cahyo, S.Tr.K, SIK, MH didampingi Kanit PPA, Bripka. Rangga Askar Dwi Putra, SH. 

Lebih jauh, adapun kasus kekerrasan perempuan dan anak yang ditangani ini mulai dari kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), kasus Pencabulan, hingga kasus Persetubuhan terhadap anak bawah umur.

Baca Juga: Peduli Sesama, Kemenag Salurkan Bantuan Paket Sembako ke Korban Banjir

Dari semua perkara yang ditangani 5 kasus masih lidik, 1 sidik, dan 2 kasus SP3 RJ. 

"Untuk 2 perkara itu sudah kita hentikan atau di SP3kan, sedangkan sisanya masih lidik dan sidik oleh penyidik unit PPA Polres Lebong," ujarnya. 

Menurut Rangga, sebanyak 4 kasus sudah yang ditangani menunjukan, bahwa angka kekerasan perempuan dan anak di wilayah Kabupaten Lebong masih sangat tinggi. Untuk itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat, terutama para orang tua untuk lebih memperketat pengawasan terhadap masing-masing anaknya. 

"Ini harus menjadi perhatian serius bagi orang tua, supaya dapat lebih memperketat pengawasan terhadap anak-anaknya, karena orang tua sendiri lebih memahami dan mengetahui apa saja kegiatan anak, abika di rumah maupun diluar rumah," terangnya. 

Di samping itu, pihaknya juga akan terus melakukan sosialisasi tentang upaya pencegahan terhadap kasus asusila, terutama sosialisasi di sekolah-sekolah di Kabupaten Lebong, sehingga kedepan tersebut tidak lagi terjadi. 

"Harapan kami Satgas PPA di desa yang sudah terbentuk juga dapat bergerak dalam melakukan pencegahan, terutama dengan membatasi jam bermain anak diluar rumah saat sudah larut malam," pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan