Tanggap Darurat Bencana 14 Hari

Rapat: Jajaran Pemkab Lebong menggelar rapat terkait penetapan status tanggap darurat bencana, Rabu 17 April 2024.-(amri/rl)-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kabupaten Lebong telah menetapkan status tanggap darurat bencana akibat banjir bandang Sungai Ketahun yang melanda 24 desa di 7 kecamatan selama 14 hari, mulai dari Selasa, 16 April 2024. Langkah ini diambil untuk memaksimalkan penanganan pascabencana.

Penetapan status tanggap darurat bencana diputuskan dalam rapat yang digelar pada Rabu, 17 April 2024, di rumah dinas Bupati Lebong.

Yangmana, penanganan bencana akan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar warga yang terdampak dan pemulihan infrastruktur yang rusak.

Bupati Lebong, Kopli Ansori, S.Sos, menyatakan bahwa status tanggap darurat bencana ini akan berlaku selama 14 hari ke depan untuk mengantisipasi dan menyiapkan langkah-langkah pemulihan.

Baca Juga: Lebong Siap Kirim Kafilah Terbaik ke MTQ ke-XXXVI Provinsi Bengkulu


Amblas: Terlihat bagian belakang kantor kelurahan Turan lalang amblas.-(carles/rl)-

Upaya pembenahan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak akan dilakukan, termasuk pembenahan jembatan dan fasilitas pemerintah.

"Saat ini, satu dapur umum telah didirikan di setiap desa yang terdampak, serta satu dapur umum di posko induk di depan kantor camat Lebong Sakti. Unit armada Damkar juga dikerahkan untuk menyalurkan bantuan air bersih," kata Kopli.

Lanjut Kopli, meskipun belum ada estimasi pasti mengenai total kerugian, namun diperkirakan sekitar 750 warga terpaksa mengungsi dan 150 unit rumah mengalami kerusakan akibat banjir.

"Pemkab Lebong akan tetap fokus menggunakan anggaran yang ada untuk membantu masyarakat terdampak, meskipun juga akan menyampaikan usulan bantuan kepada pemerintah pusat. Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa akibat bencana tersebut," terangnya.

Sebelumnya, hujan deras yang terjadi sejak Senin malam hingga Selasa pagi mengakibatkan Sungai Ketahun di Kecamatan Topos meluap, merendam pemukiman warga, persawahan, dan mengganggu arus lalu lintas di beberapa ruas jalan. Sejumlah warga terpaksa diungsikan sementara ke tempat yang lebih aman.

Sementara itu, data di lapangan menyebutkan selain infrastruktur berupa jembatan gantung, rumah dan lainnya.

Banjir terparah juga menyebabkan Kantor Lurah Turan Lalang Kecamatan Lebong Selatan Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu terancam terjun ke sungai.

Untuk sementara, seluruh pelayanan kelurahan mengungsi ke rumah warga di RT 04.

Lurah Turan Lalang, Rio Andi, S.Pd.i, melalui Staf admintrasi, Damrozi mengungkapkan lahan kator lurah amblas hingga pagar amblas tergerus oleh sungai terjadi pada hari selasa (16/4/2024) sekitar pukul 14.00 WIB.

"Kalau dari pintu depan memang kantor terlihat masih utuh, namun untuk bangunan bagian belakang sebelah kanan amblas dengan ketinggianya mencapai 8 hingga 10 meter.

"Hingga sekarang ini lahan kantor kelurahan kami ini terus terjadi pengikisan. Inilah keadaannya, kita tidak bisa berbuat banyak. Meski dengan kondisi seperti ini, pelayanan kepada masyarakat harus tetap berjalan sebagaimana mestinya, sehingga harus pindah ini," terangnya.

Sementara itu, Berdasarkan rilis data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulun, tercatat 7 kecamatan yang terdampak banjir bandang, yakni Kecamatan Topos 3 desa, Kecamatan Rimbo Pengadang 2 desa, Kecamatan Bingin Kuning 7 desa, Kecamatan Lebong Sakti 3 desa, Kecamatan Uram Jaya 3 desa, Kecamatan Amen 3 desa dan Kecamatan Lebong Utara 2 desa.

Sementara terdapat 1 orang mengalami luka, 3 jembatan gantung rusak, 1 ruas jalan rusak, 7 hektare lahan pertanian rusak dan 4.350 orang dievakuasi.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni mengatakan berdasarkan data sementara pasca terjadinya bencana banjir bandang di Kabupaten Lebong, pihaknya telah turun langsung ke lokasi memberikan bantuan logistik berupa sandang dan pangan kepada para korban.

"Kita sudah mendistribusikan bantuan logistik atas nama Gubernur, seperti makanan, obatan-obatan kesehatan untuk korban banjir," kata Herwan Antoni.

Tambahnya, Ia juga mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Lebong agar tetap tenang dan tidak panik. Namun masyarakat juga harus tetap waspada terhadap ancaman potensi bencana alam tersebut.

"Kami BPBD bersama Tagana Provinsi Bengkulu sudah menyiapkan dapur umum, serta peralatan obat-obatan kesehatan bagi korban," imbuhnya.

Sementara itu, Camat Lebong Sakti, Sabirin, S.Sos juga berharap adanya bantuan air bersih untuk warga yang terdampak bencana banjir bandang.Karena pasca banjir warga kesulitan mendapat persediaan air bersih.

"Kami sangat mengharapkan adanya bantuan air bersih untuk para korban banjir, karena sekarang persedian air bersih sudah sangat sulit," tandasnya.

Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan belum ada data valid pasca bencana yang dirilis oleh BPDB Kabupaten Lebong, karena masih dalam perekapan. (*)

Berikut lokasi 7 kecamatan dan 24 desa yang terdampak bencana:

1. Kecamatan Topos
  - Desa Tik Sirong
  - Desa Ajai Siang
  - Desa Talang Donok = 240 KK

2. Kecamatan Rimbo Pengadang
  - Desa Bajok
  - Desa Teluk Dien

3. Kecamatan Bingin Kuning
  - Desa Karang Dapo Atas = 50 KK
  - Desa Pungguk Pedaro = 100 KK
  - Desa Talang Kerinci = 36 KK
  - Desa Pelabuhan Talang Leak = 30 KK
  - Desa Talang Leak I = 50 KK
  - Desa Talang Leak II = 76 KK
  - Desa Karang Dapo Bawah = 75 KK

4. Kecamatan Lebong Sakti
  - Desa Ujung Tanjung I = 460 KK
  - Desa Ujung Tanjung II = 487 KK
  - Desa Ujung Tanjung III = 453 KK

5. Kecamatan Uram Jaya
  - Desa Pangkalan =100 KK
  - Desa Lemeu = 500 KK
  - Desa Bentangur = 150 KK

6. Kecamatan Amen
  - Desa Selebar Jaya
  - Desa Talang Bunut
  - Desa Garut = 50 KK

7. Kecamatan Lebong Utara
  - Desa Amen = 50 KK
  - Desa Tunggang = 70 KK

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan