Pertamina Patra Niaga & BPBD Berkolaborasi Bangun Kesiapsiagaan Bencana di Sekolah

Pertamina Patra Niaga dan BPBD berkolaborasi bangun kesiapsiagaan bencana di lingkungan sekolah. -Foto dok. Pertamina-

INDRAMAYU.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Integrated Terminal (IT) Balongan sukses menggelar Kajian Risiko Bencana Kegiatan Pelajar Tangguh, Kembangkan Sekolah Tanggap dan Ceria (PANAH KESATRIA) di Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Balongan, Kabupaten Indramayu.

Program Pertamina Cerdas Sekolah (PETRA) merupakan inisiatif CSR PT Pertamina Patra Niaga IT Balongan yang berfokus pada peningkatan kapasitas kesiapsiagaan bencana, baik di ring satu maupun di luar wilayah operasional. 

Acara ini diikuti 67 peserta terdiri atas 30 siswa kelas 3 SMP, 10 guru, 14 anggota ekstrakurikuler, 4 personel BPBD Kabupaten Indramayu, serta perwakilan dari IT Balongan.

Beberapa tamu undangan juga hadir, antara lain Kepala Sekolah SMPN 1 Balongan Agus Sugianto, Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu Asep Afandy Djanwari, serta Supervisor I HSSE Operation PT Pertamina Patra Niaga IT Balongan Rahma Laili. 

"Kehadiran para perwakilan ini menegaskan pentingnya kolaborasi multipihak dalam membangun kesiapsiagaan bencana sejak dini di lingkungan sekolah,* kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Susanto August Satria dalam keterangannya dikutip Sabtu (13/9).

Dia berharap kegiatan tersebut bisa menghasilkan peta risiko bencana, titik evakuasi, serta rambu evakuasi yang jelas dan mudah dipahami oleh seluruh warga sekolah.

Selain sebagai langkah mitigasi praktis, kegiatan ini menumbuhkan kesadaran bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama. 

Program PANAH KESATRIA tidak hanya bermanfaat bagi sekolah, tetapi juga mendukung Asta Cita pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan ketahanan bencana, sejalan dengan arah pembangunan nasional yang inklusif dan tangguh.

“Melalui program PANAH KESATRIA, kami ingin memastikan bahwa sekolah di ring satu memiliki kapasitas tangguh bencana," ujarnya. 

Kajian risiko ini, terang Susanto, menjadi dasar penting sebelum kita berbicara tentang simulasi atau penanganan darurat.

Dengan kolaborasi yang kuat antara sekolah, BPBD, dan Pertamina, kita bisa memastikan kesiapsiagaan ini tidak hanya berhenti di tataran wacana, tetapi juga diwujudkan dalam aksi yang nyata.

Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu, Asep Afandy Djanwari, Kesiapsiagaan bencana harus dimulai sejak dini dan melibatkan semua pihak, termasuk sekolah.

Sebagai tempat belajar dan tumbuhnya generasi penerus, sekolah perlu menjadi lingkungan yang aman. 

Kolaborasi dengan BPBD adalah langkah penting untuk membentuk budaya sadar bencana di lingkungan pendidikan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan