Pengakuan Luna Maya Hingga Fedi Nuril Soal Film Sukma

Film Sukma-tangkapan layar -
Film Sukma juga menyajikan adegan intens antara Fedi Nuril dan Oka Antara. Keduanya akan terlibat dalam perkelahian saat misteri perlahan mulai terkuak.
Oka Antara, telah memercayai visi Baim Wong sejak awal dan sebelumnya juga pernah bekerja sama dalam film Lembayung. Menurutnya dalam film Sukma, Baim Wong naik kelas.
“Ini adalah film Baim yang paling filosofis. Bagaimana dia menggunakan cermin sebagai simbol teror, dan setiap kali bercermin ada tampilan yang berbeda. Dia naik kelas. Dan ada adegan berantemnya, saya suka,” jelas Oka Antara.
Fedi Nuril, yang pertama kali membintangi horor lewat Sukma menuturkan tidak butuh waktu lama untuk dirinya mengiyakan proyek yang ditawarkan Baim Wong.
Menurutnya, Baim sebagai sutradara film memiliki idealisme dan metodenya sendiri. Dia juga mendengar pengalaman beberapa rekan sesama aktor yang pernah bekerja sama dengan Baim Wong mulai dari Berbalas Kejam hingga Lembayung
Dalam film Sukma, Fedi Nuril juga mendapat tantangan untuk memerankan karakter yang mengalami gangguan mental skizofrenia.
"Ketika membaca naskah Sukma, saya suka dan tertarik. Baim tidak perlu merayu dengan keras ke saya untuk bergabung di film ini. Belum lagi, karakter saya menuntut tantangan lebih. Saya harus riset dengan psikiater untuk mengetahui apa saja yang terjadi dengan orang yang mengalami skizofrenia, serta gejala-gejalanya, dan cara mereka hidup,” tambah Fedi Nuril.
Film Sukma mengikuti kisah kepindahan Arini (Luna Maya) dan keluarganya ke kota kecil untuk memulai hidup baru. Namun, hal itu justru berbalik menjadi petaka setelah mereka menemukan sebuah cermin kuno di ruang rahasia.