Microneedling vs Skincare, Mana yang Bagus Kecilkan Pori-Pori?

Microneedling-Tangkapan Layar-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Pori-pori besar kerap menjadi musuh utama dalam perjalanan menuju kulit yang halus dan flawless.
Bagi sebagian orang, permasalahan ini bisa sangat mengganggu, apalagi ketika sudah mencoba berbagai produk skincare tapi hasilnya masih belum maksimal.
Maka tak heran, microneedling pun mulai dilirik sebagai solusi alternatif yang lebih "serius" untuk mengecilkan pori-pori.
Tapi pertanyaannya, apakah microneedling benar-benar lebih efektif dibanding skincare?
BACA JUGA: Tumit Kapalan Sampai Pecah-Pecah? Scrub Dari 2 Bahan Dapur Ini
Di dunia kecantikan, microneedling sering disebut sebagai perawatan profesional yang mampu menstimulasi kolagen secara mendalam.
Sementara itu, skincare hadir dalam beragam bentuk toner, serum, essence, moisturizer yang menawarkan hasil lebih bertahap namun minim risiko.
Lantas, dari kedua pendekatan ini, mana yang sebenarnya lebih unggul untuk mengecilkan pori-pori besar?
1. Efektivitas mengecilkan pori-pori
Microneedling: Prosedur ini bekerja dengan membuat luka mikro di kulit menggunakan jarum halus.
Proses ini merangsang produksi kolagen dan elastin yang membantu memperbaiki tekstur kulit, termasuk mengecilkan pori-pori. Efek bisa terlihat dalam 3–6 sesi.
Skincare: Kandungan seperti niacinamide, retinol, AHA/BHA mampu membersihkan pori-pori dan merangsang regenerasi sel.
Namun, hasilnya cenderung lebih lambat dan tergantung konsistensi pemakaian.
2. Durasi hasil
Microneedling: Memberikan hasil jangka panjang jika dikombinasikan dengan perawatan lanjutan dan skincare yang tepat.
Skincare: Hasil bisa bertahan jika digunakan secara rutin, namun akan memudar jika dihentikan.
3. Risiko dan efek samping
Microneedling: Ada risiko iritasi, infeksi, atau kemerahan, terutama jika tidak dilakukan oleh profesional.
Skincare: Umumnya aman, tapi beberapa bahan aktif bisa menyebabkan purging atau iritasi jika tidak cocok dengan kulit.
4. Biaya
Microneedling: Relatif mahal, bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah per sesi.
Skincare: Variatif, tapi cenderung lebih terjangkau dan fleksibel sesuai kebutuhan.