Edukasi Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Harus Dimulai dari Desa

Edukasi pengelolaan sampah secara berkelanjutan harus secara bertahap mulai dari elemen masyarakat di tingkat desa. -Foto: Dok. Pertamina Patra Niaga-

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Edukasi pengelolaan sampah secara berkelanjutan harus secara bertahap mulai dari elemen masyarakat di tingkat desa.

Desa Pasirtanjung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang bahkan sudah mengimplementasikannya.

Kegiatan yang diprakarsai PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Fuel Terminal (FT) Cikampek bersinergi dengan Bank Sampah WISE (Waste Innovation for Social Empowerment) dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), menggelar edukasi serta sosialisasi pengembangan bank sampah bagi masyarakat di sana.

"Kami percaya bahwa pengelolaan lingkungan harus dimulai dari komunitas terkecil, yaitu desa," kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBB, Susanto August Satria, Sabtu (26/7).

Melalui kolaborasi bersama FT Cikampek, Bank Sampah WISE, dan mahasiswa Unsika, Pertamina ingin membangun kesadaran secara perlahan bahwa sampah jika dikelola dengan baik dapat memberikan nilai tambah, baik bagi lingkungan maupun perekonomian warga.

Rangkaian kegiatan mencakup edukasi mengenai konsep bank sampah, praktik pemilahan sampah organik dan anorganik, serta demonstrasi teknologi pengolahan sampah ramah lingkungan.

Tidak hanya itu, Tim KKN Unsika turut mempresentasikan inovasi Teknologi Tepat Guna berupa alat pirolisis dan PSTA (Pembakaran Sampah Tanpa Asap) sebagai upaya pengurangan sampah secara efektif dan berkelanjutan.

Pertamina juga selalu mendukung pengelolaan sampah berbasis masyarakat serta peningkatan kesadaran lingkungan melalui pendekatan pemberdayaan.

Pemerintah Desa Pasirtanjung menyambut baik inisiatif ini. Edukasi masalah pengelolaan sampah berkelanjutan akan menambah wawasan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan bersih serta juga nilai ekonomis sampah jika dikelola dengan baik.

"Kegiatan ini juga mendukung program pemerintah Kabupaten Karawang untuk mewujudkan pengelolaan sampah terpadu melalui pembentukan bank sampah di setiap desa,” jelas Sekretaris Desa Pasirtanjung, Ratim.

Para peserta sebanyak 60 orang berasal dari masyarakat desa, santri Pondok Pesantren Hidayatul Burhan, perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta tokoh masyarakat dan pengurus bank sampah.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Burhan, Ustaz Arifin, menilai program tersebut sejalan dengan nilai ponpes dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya.

“Kami menyambut baik kolaborasi lanjutan dalam bentuk Gerakan Infaq Sampah Santri (GISS) sebagai bentuk kontribusi santri terhadap lingkungan,” tutup Ustaz Arifin. (jp)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan