Lewat Festival Ini, LSPR Ingin Perkuat Indentitas Kampung Anggur yang Berdaya Saing

LSPR Ingin Perkuat Indentitas Kampung Anggur yang Berdaya Saing-foto :jpnn.com-

JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Mahasiswa London School of Public Relations (LSPR) Institute of Communication and Business Jakarta Batch 26 Kelas Excellence menggelar festival Si Manis Munjul di Waduk Ambalat, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur pada Minggu (22/6).

Mahasiswa itu tidak sendiri, tetapi mereka menggandeng masyarakat Kampung Anggur RT.009/RW.04, Kelurahan Munjul, Jakarta Timur itu dalam mengadalan festival tersebut.

Festival Si Manis Munjul merupakan bagian dari kampanye yang bertujuan memperkuat identitas Kampung Anggur sebagai kawasan agrikultur urban yang inovatif dan berdaya saing.

Ketua Acara Festival Si Manis Munjul, Jonathan Ezra Widjaya mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari keterlibatkan pihaknya sebagai mahasiswa tidak hanya belajar secara teori, tetapi terlibat langsung dalam membangun dan memberdayakan potensi lokal masyarakat.

BACA JUGA:Datangi Bareskrim, KMPHI Tagih Kepastian Proses Hukum Kasus Denny Indrayana

"Dalam proses pelibatan ini kami belajar bahwa potensi lokal di Kampung Anggur (Munjul) bisa menjadi sumber inspirasi dan peluang,” kata Jonathan dalam siaran persnya, Senin (23/6).

Sejak masa pandemi Covid-19, warga Si Munjul memanfaatkan waktu di rumah dengan menanam anggur.

Kebiasaan itu berkembang menjadu gerakan yang mengubah wajah kampung menjadi hijau.

Inisiasi mengembangkan tanaman anggur menjadi “Kampung Anggur” lantas beroleh dukungan dari London School of Public Relations (LSPR).

Festival Si Manis Munjul itu melibatkan sejumlah elemen masyarakat mulai dari petani lokal, ibu-ibu PKK Kampung Anggur, pelaku UMKM kuliner berbahan anggur, hingga beberapa SMKI di Jakarta.

Mereka mengikuti workshop penanaman dan pencangkokan anggur, pembuatan jus anggur, dan ikut meramaikan #VINEyourspotchallenge.

Sebelumnya, pada pre event, telah berlangsung workshop branding dan social media untuk mempersiapkan para pelaku petani perkotaan di Kampung Anggur memiliki keterampilan membangun brand identity lalu menyebarluaskan di platform sosial media serta menjual hasil panen atau olahannya di e-commerce.

Seluruh kegiatan pada program tersebut dilakukan bersama masyarakat setempat dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan (sustainability).

Pengajar mata kuliah Community Development LSPR Jakarta, Maylaffayza Wiguna mengatakan seluruh program telah dijalankan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan