Menjelang Idul Adha, Harga Kopi di Lebong Turun

KOPI: Salah satu toke di wilayah kecamatan Lebong Tengah.-(carles/rl)-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Menjelang perayaan Idul Adha 1446 H, harga kopi di wilayah Kabupaten Lebong mengalami penurunan signifikan dalam dua pekan terakhir.
Harga kopi yang sebelumnya mencapai Rp 70 ribu per kilogram kini anjlok menjadi Rp 58 ribu untuk kualitas super kering, membuat para petani khawatir penurunan ini akan terus berlanjut.
Penurunan harga tersebut disampaikan oleh salah satu pengepul kopi di Lebong Tengah, Lopy (52), yang mengaku bahwa harga jual kopi terus mengalami penyesuaian.
"Memang dalam dua minggu ini harga kopi terus turun. Harapan kami, harga tidak terus anjlok," kata Lopy.
Baca Juga: Kasus Gigitan Anjing Berujung Korban Jiwa, Camat Lebong Tengah Minta Warga Waspada
Menurut Lopy, harga kopi yang dibeli dari petani sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kadar air biji kopi. Untuk kopi super kering, harganya masih bisa bertahan di kisaran Rp 60 ribu per kilogram.
Namun, untuk kopi yang masih basah atau belum melalui proses penjemuran, harganya jauh lebih rendah karena masih harus diproses dan memiliki risiko berjamur.
"Kalau kopi masih basah, kami sebagai toke tentu harus memperhitungkan tingkat kelembabannya. Harus dijemur lagi, kalau tidak bisa jamuran. Itu bisa bikin rugi," jelas Lopy.
Turunnya harga kopi ini menjadi perhatian serius bagi petani di Lebong, karena komoditas ini merupakan salah satu sumber pendapatan utama masyarakat.
"Kita berharap harga kembali stabil pasca perayaan Idul Adha, agar tidak berdampak negatif pada penghasilan keluarga dan keberlanjutan usaha tani mereka," pungkasnya.