Harga iPhone 16 Anjlok hingga Rp 6 Jutaan, Apple Panik?

Harga iPhone 16 Anjlok hingga Rp 6 Jutaan-Tangkapan layar-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Apple tampaknya sedang menghadapi tekanan besar di pasar smartphone global, khususnya di China. 

Penjualan iPhone 16 yang dirilis pada akhir 2024 ternyata jeblok di negara tersebut, memaksa raksasa teknologi ini mengambil langkah ekstrem: banting harga besar-besaran hingga Rp 5,8 juta! 

Menurut laporan terbaru dari International Data Corporation (IDC) untuk kuartal I 2025, penjualan iPhone di China anjlok 9% secara tahunan.

Padahal, China selama ini merupakan pasar kunci Apple. Di tengah kondisi ini, Apple dan mitra e-commerce seperti JD.com dan Tmall langsung tancap gas menawarkan diskon gila-gilaan untuk mendongkrak minat beli.

BACA JUGA:Sony Xperia 1 VII Didesain Layar OLED 6,5 Inci dan Refresh Rate 120Hz

Di platform JD, iPhone 16 Pro varian 128GB kini dijual hanya 5.469 yuan—turun 2.530 yuan dari harga resmi 7.999 yuan. 

Tmall milik Alibaba tak mau ketinggalan, memberikan diskon serupa hingga 2.500 yuan. 

Meski begitu, Apple sendiri belum memberikan pernyataan resmi soal apakah pemangkasan harga ini merupakan kebijakan internal atau strategi agresif dari mitra penjual. 

Langkah ini mengingatkan pada diskon kejutan Apple awal tahun ini, ketika mendadak memangkas harga iPhone hingga 500 yuan menjelang festival belanja 618—acara diskon terbesar di China.

Kala itu, diskon langsung ditampilkan di situs resmi Apple dan cepat diikuti oleh e-commerce.

Tekanan Apple makin terasa ketika IDC melaporkan dominasi Xiaomi yang mencatat lonjakan penjualan 40% di China, menandai kebangkitan merek lokal yang makin percaya diri. 

Huawei juga menunjukkan kekuatan dengan pertumbuhan penjualan 10%, menegaskan posisi mereka sebagai penantang serius Apple di ranah flagship.

Meski iPhone 16 hadir dengan teknologi canggih dan desain anyar, ternyata hal itu belum cukup menarik hati konsumen China yang kini lebih condong pada alternatif lokal yang menawarkan performa serupa dengan harga lebih miring.

Analis menilai, kegagalan Apple kali ini bisa jadi karena dua hal: harga terlalu tinggi dan kurangnya inovasi signifikan. 

Di tengah tren konsumen yang lebih selektif dan sensitif harga, strategi Apple yang selama ini mengandalkan brand loyalty tampaknya mulai goyah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan