Perkuat Bisnis Digital, Telkom Catat Pendapatan Konsolidasi Rp 36,6 Triliun di Awal 2025

Telkom mengimplementasikan strategi perusahaan yang solid dengan berfokus pada inovasi berkelanjutan untuk menghadapi kondisi ekonomi yang penuh tantangan. -Foto: dok Telkom-

Pada kuartal I 2025, Telkom telah menyelesaikan inspeksi lapangan dan asesmen teknis secara menyeluruh terhadap aset jaringan utama sebagai bagian dari rencana pemisahan bisnis wholesale fiber connectivity dan infrastruktur pendukungnya. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kondisi aset yang optimal serta kepatuhan terhadap standar tata kelola dan regulasi.

Portofolio produk TIF mencakup layanan Wholesale Fiber Connectivity serta Managed Services, baik MSA maupun Professional Managed Service.

"Dengan terus menyempurnakan proses bisnis, memperkuat solusi, serta inovasi yang berkelanjutan, TIF berhasil membangun fondasi bisnis yang kuat di tengah dinamika industri," ungkap Ririek.

TIF mengelola jaringan end-to-end Telkom untuk meningkatkan pengalaman pelanggan TelkomGroup Pada kuartal I 2025.

Hal ini tercermin dalam capaian SLA melalui penyederhanaan proses bisnis, efisiensi operasional, dan peningkatan pengelolaan aset. Selain itu, TIF juga mulai mendorong pendapatan eksternal dari segmen pasar wholesale.

Sepanjang tiga bulan pertama 2025, TelkomGroup merealisasikan belanja modal (Capex) sebesar Rp 5 triliun, atau 13,5 persen dari total pendapatan perusahaan.

Lebih dari 50 persen belanja modal tersebut dialokasikan untuk memperluas konektivitas digital, seperti pembangunan jaringan fiber optic, menara telekomunikasi, satelit, dan kabel bawah laut. Langkah ini semakin menegaskan komitmen perusahaan untuk menghadirkan layanan internet berkecepatan tinggi dan pemerataan akses digital di seluruh Indonesia.

ESG jadi Fokus Utama

Ririek menambahkan penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) menjadi salah satu fokus utama bagi perusahaan demi mewujudkan praktik bisnis yang berkelanjutan, transparan, dan bertanggung jawab.

Sebagai bagian dari komitmen menuju Net Zero Emissions pada tahun 2060, Telkom telah melakukan verifikasi independen terhadap emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Scope 1 dan 2 untuk tahun 2023–2024, menggunakan standar ISO 14064-1:2018.

Inisiatif ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas terhadap keakuratan data emisi yang menjadi dasar dalam merumuskan strategi dekarbonisasi, sekaligus mempersiapkan pemenuhan standar IFRS S2.

"Hasil verifikasi menyatakan bahwa data emisi GRK Telkom dinyatakan “unmodified” atau tanpa temuan signifikan," pungkas Ririek. (jp)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan