Radang Usus Buntu: Gejala, Penyebab, dan Pentingnya Pemeriksaan Dini

ilustrasi Radang Usus Buntu: Gejala, Penyebab, dan Pentingnya Pemeriksaan Dini-foto :tangkapan layar-

koranradarlebong.com - Radang usus buntu atau apendisitis adalah kondisi medis yang dapat menimbulkan rasa sakit yang sangat mengganggu.

Salah satu contoh nyata adalah kisah seorang wanita berusia 25 tahun asal Bogor, Ajeng Sumawi Citra, yang didiagnosis menderita radang usus buntu pada awal tahun 2025.

Kasus ini sempat menjadi sorotan di media sosial karena keunikan gejalanya yang awalnya dianggap sebagai gangguan pencernaan biasa.

Ajeng mulai merasakan gejala sakit perut yang intens sejak tahun 2024. Berbeda dengan rasa sakit akibat asam lambung, nyeri yang ia rasakan sangat tajam, terutama di bagian kanan perut dekat pusar.

BACA JUGA:Cara Menghitung Berat Badan Ideal dengan Metode Broca dan BMI

Awalnya, nyeri tersebut muncul di sisi kiri bawah perut, namun seiring waktu, rasa sakit tersebut bergerak menuju bagian bawah dan kanan pusar. Hal ini membuat Ajeng semakin khawatir dan memutuskan untuk memeriksakan dirinya ke dokter.

Dalam beberapa kasus, gejala radang usus buntu bisa sangat mirip dengan gangguan pencernaan lainnya, seperti sakit maag atau masalah asam lambung.

Namun, rasa sakit yang disebabkan oleh radang usus buntu umumnya lebih terlokalisir di bagian kanan bawah perut dan bisa semakin intens seiring waktu.

Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi komplikasi yang lebih serius, seperti pecahnya usus buntu, yang bisa mengancam jiwa.

BACA JUGA:8 Penyakit yang Ditangani Dokter Penyakit Dalam, Jangan Sampai Salah Tujuan!

Radang usus buntu merupakan infeksi yang terjadi pada usus buntu, sebuah bagian kecil dari usus besar yang terletak di sisi kanan bawah perut.

Meskipun penyebab pasti dari radang usus buntu belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kondisi ini, salah satunya adalah pola makan yang rendah serat.

Mengonsumsi makanan yang tidak cukup mengandung serat bisa menyebabkan penyumbatan pada usus buntu, yang akhirnya memicu peradangan.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam, Aru Ariadno, gejala yang paling khas dari radang usus buntu adalah nyeri perut yang terlokalisir di bagian kanan bawah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan