Waspada, Ini 5 Bahaya Mengerikan Menggunakan Herbal Secara Langsung ke Kulit

Reporter: |

Editor: |

Senin , 21 Apr 2025 - 22:15

Meski dikenal sebagai solusi alami, tidak semua bahan herbal aman digunakan secara topikal tanpa uji klinis atau petunjuk yang tepat. Ilustrasi.-foto: net-

waspada, ini 5 bahaya mengerikan menggunakan herbal secara langsung ke kulit                            jakarta.radarlebong.bacakoran.co - banyak orang suka menggunakan herbal untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.
namun tahukah anda, ada bahaya menggunakan herbal untuk kesehatan, terutama untuk kulit.
efek samping penggunaan herbal langsung ke kulit merupakan topik yang sering diabaikan, padahal sangat penting untuk dipahami, terutama bagi kamu yang tertarik dengan perawatan alami.
meski dikenal sebagai solusi alami, tidak semua bahan herbal aman digunakan secara topikal tanpa uji klinis atau petunjuk yang tepat.
dikutip dari situs pafigorontalokota.org, berikut efek samping penggunaan herbal langsung ke kulit yang wajib kamu tahu.
1. potensi alergi dan iritasi kulit
banyak tanaman herbal mengandung senyawa aktif yang cukup kuat.
jika kamu mengoleskannya langsung ke kulit, reaksi alergi seperti kemerahan, gatal, atau bahkan dermatitis kontak bisa saja terjadi.
sebuah studi dari fakultas kedokteran universitas airlangga menunjukkan bahwa penggunaan daun sirih secara langsung pada kulit bisa memicu iritasi ringan hingga sedang pada individu dengan kulit sensitif.
tanpa uji patch test sebelumnya, tubuhmu bisa menolak zat tertentu meskipun bahan tersebut alami.
ini karena herbal tidak steril seperti produk farmasi, ia bisa mengandung jamur atau mikroorganisme lain yang menimbulkan masalah tambahan.
2. konsentrasi zat aktif yang tidak terkontrol
tidak seperti produk komersial yang telah diformulasikan dengan standar ketat, penggunaan herbal mentah seperti kunyit, lidah buaya, atau jahe langsung ke kulit memiliki konsentrasi senyawa aktif yang tidak terkontrol.
penelitian dari universitas gadjah mada menjelaskan bahwa kunyit yang digunakan dalam dosis tinggi secara topikal bisa menyebabkan perubahan warna kulit dan meningkatkan sensitivitas terhadap sinar matahari.
kamu perlu memahami bahwa hanya karena sesuatu alami, bukan berarti otomatis aman, terutama jika kamu menggunakannya dalam jangka panjang.
3. interaksi dengan produk perawatan lain
bila kamu mengombinasikan ramuan herbal dengan produk skincare modern seperti retinol atau aha/bha, risiko iritasi akan meningkat.
menurut hasil riset dari departemen dermatologi universitas indonesia, kulit yang telah terekspos bahan aktif modern lebih rentan terhadap efek sinergistik yang memicu hiperpigmentasi atau peradangan.
kamu harus berhati-hati jika sedang menggunakan produk pencerah kulit dan mencoba menambahkan masker daun pepaya, misalnya, tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter kulit atau herbalis bersertifikasi.
4. tidak semua herbal cocok untuk semua jenis kulit
kulit manusia memiliki karakteristik yang berbeda, dan respons terhadap bahan herbal juga bisa sangat bervariasi.
sebagai contoh, jahe dikenal memiliki efek pemanasan yang kuat.
jika kamu memiliki tipe kulit kering dan sensitif, pengolesan jahe bisa memperparah kondisi kulit hingga menyebabkan kemerahan ekstrem.
pusat studi tanaman obat universitas padjadjaran mencatat bahwa ekstrak herbal tertentu seperti sambiloto atau temulawak lebih cocok digunakan secara oral daripada topikal karena potensi iritasi kulitnya cukup tinggi.
5. risiko hipersensitivitas dan reaksi tertunda
efek samping penggunaan herbal langsung ke kulit tak selalu muncul seketika.
bisa jadi, kamu baru merasakan efek negatifnya setelah penggunaan berulang. ini disebut delayed hypersensitivity reaction.
efeknya bisa mencakup pengelupasan kulit, pembentukan bintik hitam, hingga rasa perih yang terus-menerus.
menurut badan litbangkes kementerian kesehatan, reaksi ini paling sering terjadi pada pemakaian herbal jenis getah, seperti getah jarak atau getah pepaya yang sering digunakan untuk mengatasi kutil atau jerawat.
meskipun banyak manfaat dari penggunaan herbal, bukan berarti kamu boleh menggunakannya sembarangan.
selalu lakukan patch test selama 24 jam sebelum mengaplikasikan herbal ke seluruh wajah atau tubuh.
bila memungkinkan, konsultasikan dulu dengan ahli atau gunakan versi herbal yang telah diformulasikan menjadi produk kosmetik dan terdaftar bpom.
cara penggunaan juga harus diperhatikan. contohnya, lidah buaya sebaiknya dikupas dan dibersihkan dari lendir kuningnya sebelum digunakan, karena bagian tersebut bisa memicu gatal.
kunyit sebaiknya dikeringkan dan digunakan dalam bentuk bubuk untuk mengurangi risiko pewarnaan kulit permanen. (jp)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Lebong, Selasa 22 April 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan