Dulu Diremehkan, Kini ON Mengguncang Takhta Nike dan Adidas

Dulu Diremehkan, Kini ON Mengguncang Takhta Nike dan Adidas-- Dr. Indrawan Nugroho

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Dunia sepatu olahraga dikejutkan oleh kebangkitan ON, sebuah merek asal Swiss yang sebelumnya kurang dikenal.

Kini, merek ini sukses menembus dominasi dua raksasa global, Nike dan Adidas, yang telah mendominasi industri selama puluhan tahun.

Dengan pendekatan inovatif, teknologi eksklusif, dan strategi distribusi cerdas, ON menunjukkan bahwa merek kecil pun mampu merebut pangsa pasar global.

Siapa yang mengguncang? ON Running, didirikan di Swiss, awalnya hanya dikenal di kalangan pelari profesional.

BACA JUGA:Google TV Streamer Hadir di Indonesia, Tawarkan Dukungan Smart Home Terlengkap

Namun, sejak pelari Frederik Van Lierde memenangkan Ironman 2013 dengan sepatu ON, reputasinya mulai meluas.

Merek ini semakin populer setelah legenda tenis Roger Federer bergabung sebagai pemegang saham dan ikut merancang produk seperti The Roger.

Inovasi mereka—terutama teknologi CloudTec—memberikan bantalan ringan dan responsif yang menarik bagi atlet hingga pekerja kantoran.

Apa yang membuat ON berhasil? Keunggulan ON terletak pada kombinasi performa, kenyamanan, dan desain futuristik yang merangkul gaya hidup modern.

BACA JUGA:Saramonic Ultra, Mic Profesional dengan Fitur Lengkap, Harga Ramah Kreator

Mereka tidak hanya menyasar pelari, tetapi juga memperluas pasar ke segmen gaya hidup dan olahraga lain, termasuk tenis.

Strategi pemasaran ON juga lebih inklusif, tidak hanya mengandalkan endorsement besar, tetapi membangun komunitas, menekankan keberlanjutan (30% produknya bebas bahan bakar fosil), dan menjalin kolaborasi strategis dengan retailer fashion.

Apa pelajaran bagi Indonesia? Bangkitnya ON menjadi contoh nyata bagi merek sepatu lokal.

Dalam lima tahun terakhir, brand seperti Specs, Eagle, dan 910 mulai unjuk gigi dengan kualitas dan desain yang semakin kompetitif.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan