Ancaman Tarif 104%, Tiongkok Beri Sinyal Perlawanan Sengit Kepada AS

Ancaman Tarif 104%, Tiongkok Beri Sinyal Perlawanan Sengit Kepada AS-- KONTAN TV
Jakarta, RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Ketegangan perdagangan global kembali mencapai titik didih setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan meningkatkan bea masuk secara signifikan terhadap produk-produk asal Tiongkok.
Tak gentar dengan ancaman tersebut, pemerintah Tiongkok melalui Kementerian Perdagangannya mengeluarkan pernyataan keras pada Selasa (8/4/2025), menegaskan kesiapannya untuk "berjuang sampai akhir" jika rencana kenaikan tarif yang mencapai hingga 104% itu benar-benar diberlakukan.
Ancaman terbaru dari Trump ini muncul setelah sebelumnya ia mengumumkan rencana pengenaan tarif minimal 10% untuk semua impor AS, dengan target tarif hingga 50% untuk sektor-sektor tertentu.
Langkah ini, menurut Trump, bertujuan untuk memulihkan basis industri AS yang dinilainya merosot akibat liberalisasi perdagangan selama beberapa dekade terakhir.
BACA JUGA:Tega Bunuh Ayah Kandung Gara-Gara sakit Hati, Pemuda di Surabaya Terancam 15 Tahun Penjara
Beberapa jam sebelum pernyataan Tiongkok, Trump juga meningkatkan konfrontasinya dengan negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu dengan menyatakan akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50% pada impor AS dari Tiongkok jika Beijing tidak mencabut tarif balasan sebesar 34% yang dikenakannya pada produk AS minggu lalu.
Menanggapi eskalasi ancaman tarif dari AS, Kementerian Perdagangan Tiongkok menyatakan bahwa pihaknya dengan tegas menentang langkah tersebut.
Juru bicara kementerian menekankan bahwa tindakan balasan Tiongkok sebelumnya sepenuhnya dapat dibenarkan sebagai respons terhadap bea timbal balik 34% yang diumumkan oleh AS.
BACA JUGA:Pimpinan MUI Tolak Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
Dalam pernyataannya, kementerian tersebut memperingatkan bahwa jika AS tetap bersikeras dengan kebijakannya, Tiongkok tidak akan mundur dan akan "berjuang sampai akhir" untuk melindungi kepentingan nasionalnya.
Jika rencana Trump untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 50% terealisasi sepenuhnya, total tarif yang dikenakan pada barang-barang impor Tiongkok ke AS akan melonjak drastis hingga mencapai 104%.
Eskalasi perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia ini sontak menimbulkan kekhawatiran di pasar keuangan global.
Mengutip laporan Reuters, pasar saham di berbagai belahan dunia mencatatkan kerugian selama tiga hari berturut-turut, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran investor bahwa hambatan perdagangan yang tinggi antara pasar konsumen terbesar di dunia dapat memicu resesi global.
BACA JUGA:Bertemu Dubes AS, Airlangga Bakal Menyiapkan Insentif Fiskal-Nonfiskal untuk Dorong Impor Produk AS