Aspirin dan Potensinya dalam Mencegah Penyebaran Kanker: Fakta dan Penelitian Terbaru

Aspirin dan Potensinya dalam Mencegah Penyebaran Kanker: Fakta dan Penelitian Terbaru-foto :tangkapan layar-
koranradarlebong.com- Aspirin, obat pereda nyeri yang umum digunakan, kini menjadi sorotan setelah penelitian terbaru menunjukkan potensinya dalam menghambat penyebaran kanker atau metastasis.
Para ilmuwan dari Cambridge University secara tidak sengaja menemukan hubungan antara aspirin dan sistem kekebalan tubuh dalam melawan sel kanker.
Penemuan ini awalnya bukan fokus utama penelitian. Para ahli lebih dulu mempelajari bagaimana sistem imun bereaksi terhadap sel kanker yang menyebar.
Mereka menggunakan tikus hasil rekayasa genetika untuk melihat bagaimana faktor genetik tertentu berpengaruh terhadap metastasis.
BACA JUGA:Minum Susu Saat Berbuka Puasa: Manfaat dan Cara Konsumsi yang Tepat
Hasilnya, tikus yang tidak memiliki faktor genetik spesifik memiliki kemungkinan lebih kecil mengalami penyebaran kanker.
Studi lebih lanjut mengungkapkan bahwa sel T dalam sistem imun ditekan oleh trombosit, yang berkontribusi dalam melindungi sel kanker dari serangan sistem kekebalan tubuh.
Di sinilah aspirin berperan sebagai penghambat trombosit, sehingga sel T dapat bekerja lebih efektif dalam melawan kanker.
Bagaimana Aspirin Mempengaruhi Penyebaran Kanker?
BACA JUGA:Tips Menyimpan Daun Jeruk Agar Tetap Segar Hingga 3 Bulan
Dalam percobaan laboratorium pada tikus, ditemukan bahwa aspirin membantu meningkatkan respons imun tubuh dalam menghadapi perkembangan kanker. Studi sebelumnya juga menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi aspirin setiap hari memiliki peluang bertahan hidup lebih tinggi jika didiagnosis kanker.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature menunjukkan bahwa manfaat aspirin paling terasa saat kanker berada dalam tahap awal sebelum menyebar luas. Metastasis sendiri merupakan penyebab utama kematian akibat kanker, sehingga pencegahan penyebarannya dapat meningkatkan angka harapan hidup pasien.
Secara alami, sel T memiliki kemampuan untuk menyerang dan menghancurkan sel kanker yang mencoba menyebar. Namun, trombosit justru melindungi sel kanker dengan menekan aktivitas sel T. Aspirin bekerja dengan menghambat fungsi trombosit ini, sehingga sel T lebih leluasa menghancurkan sel kanker yang bermetastasis.
Menurut Profesor Rahul Roychoudhuri dari Cambridge University, aspirin secara efektif membebaskan sistem kekebalan tubuh dari tekanan trombosit, memungkinkan sel T bekerja secara optimal dalam membunuh sel kanker. Ini menjadi indikasi bahwa aspirin berpotensi besar sebagai terapi tambahan bagi pasien kanker, terutama dalam tahap awal penyakit.